kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kolaborasi Bea Cukai-Polri gagalkan penyelundupan sabu


Kamis, 05 Agustus 2021 / 17:54 WIB
Kolaborasi Bea Cukai-Polri gagalkan penyelundupan sabu
ILUSTRASI. Gelar barang bukti penyelundupan narkoba oleh Bea Cukai dan BNN.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai upaya mengamankan wilayah Indonesia dari barang-barang berbahaya, Bea Cukai berkolaborasi dengan Kepolisian kembali berhasil mengungkap berbagai aksi penyelundupan narkotika jenis sabu di berbagai wilayah dengan berat total mencapai 27 kilogram selama periode bulan Juli tahun 2021.

Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan Syarif Hidayat menjelaskan, pengungkapan kasus pertama yaitu hasil kerja sama Bea Cukai dengan Polda Metro Jaya terhadap peredaran gelap 1.032 gram sabu jaringan Zimbabwe-Jakarta, pada Kamis (15/7) sore.

Satu orang pelaku WNI berinisial R menyembunyikan narkotika tersebut di dalam kemasan paket kiriman asal Zimbabwe.

Lanjut Syarif, penindakan dilakukan tim gabungan setelah pengecekan terhadap paket, dan mengembangkan temuan tersebut ke alamat tujuan penerima barang. Pada saat petugas memantau di lokasi, pelaku inisial R terlihat datang menghampiri sebuah mobil ekspedisi jasa pengiriman barang lalu melakukan serah terima barang. Tim kemudian mengamankan  tersangka R dengan barang bukti berupa sebuah paket berisi sabu  sebanyak 1032 gram. 

Baca Juga: Setoran Cukai Rokok Elektrik Semester I-2021 Turun 28%

Kemudian, pengungkapan kasus kedua yaitu hasil kerja sama Bea Cukai dengan Ditipidnarkoba Bareskrim Polri terhadap peredaran gelap 10kg sabu jaringan Kongo-Jakarta, pada Jumat (23/7) malam, dan meringkus dua orang pelaku (inisial A dan S alias ER) dengan modus menyembunyikan sabu dalam kemasan patung porselen yang dikirim dari Kongo ke Indonesia melalui pengiriman kargo.

"Proses penindakan dilakukan setelah tim gabungan mengembangkan temuan atas sebuah paket kargo berisi narkotika. Ketika petugas mengunjungi alamat tujuan penerima barang di sekitar daerah Kembangan Selatan, Jakarta Barat, terpantau seorang laki-laki berinisial A menghampiri mobil ekspedisi jasa pengiriman barang lalu melakukan serah terima barang dengan petugas yang menyamar," kata Syarif dalam keterangannya, Kamis (5/8). 

Kemudian, Tim gabungan kemudian meringkus  tersangka A dengan barang bukti berupa dua boks berisi 20 bungkus kecil serbuk kristal di bungkus plastik warna cokelat dengan total berat 10kg. Dari hasil interograsi, pelaku A disuruh untuk menerima paket oleh S alias ER warga binaan Lapas Cipinang. Sehingga, pada hari Sabtu (24/7), berkat bantuan Kalapas Cipinang, tim berhasil mengamankan tersangka S alias ER di Lapas Cipinang. Berdasarkan keterangan S, dia memesan barang dari Mr. Boy (WNA salah satu negara di Afrika).

Baca Juga: Penerimaan cukai hasil pengolahan tembakau lainnya turun 28% per Juli 2021

Terus melakukan pengawasan, tim Bea Cukai dan Polda Metro Jaya kembali mengungkap kasus dengan modus serupa terhadap 16kg sabu jaringan Afrika Selatan-Jakarta, pada Jumat (30/7) malam, serta mengamankan dua orang pelaku WNI berinisial DO dan FS.  

Kronologis penindakan berawal dari hasil identifikasi petugas terhadap paket kargo berupa patung berbagai bentuk menyerupai hewan yang dikirim dari Mozambik, Afrika Selatan, yang setelah diperiksa, di dalam patung-patung tersebut berisi sabu seberat total 16kg. 

Dari hasil proses penyelidikan di lapangan dengan cara penyerahan barang bukti dengan pengawasan (controlled delivery), sekitar pukul 20.00 WIB tim berhasil menangkap penerima paket tersebut yaitu tersangka DO dan tersangka FS di wilayah Bekasi dengan barang bukti sabu yang disita seberat 16kg.

"Seluruh hasil penindakan dari ketiga kasus ini telah ditindaklanjuti oleh tim penyidik untuk menuntaskan perkara dan mengembangkan penyidikan untuk membongkar jaringan narkotika tersebut," ujar Syarif.

Selanjutnya: Penerimaan cukai hasil pengolahan tembakau lainnya turun 28% per Juli 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×