Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Kerja sama politik atau yang lazim disebut koalisi antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Nasional Demokrat (Nasdem) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), resmi terbentuk. Platformnya sama seperti yang sering disebut sang bakal capres Joko Widodo, koalisi tanpa 'dagang sapi'.
Lantas, apa yang mengikat koalisi tersebut jika bukan 'power' sharing? Ketua DPP PKB Marwan Jafar mengatakan bahwa modal koalisi mereka murni chemistry. Platform, visi, orientasi serta sejarah PKB dengan 'banteng hitam' dianggap sejalan satu sama lain.
Dukungan dewan syuro dan kiai se-Jawa pun jadi tiket dukungan Muhaimin cs kepada Megawati cs. "Secara historis, pendiri bangsa kita, kiai dan nasionalis, santri dengan marhaen, NU dengan Bung Karno, adalah sahabat. Inilah yang mendasari PKB lahir batin dan tulus ikhlas mengusung Jokowi menjadi presiden," ujarnya saat deklarasi koalisi di Hotel Aryadutha, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu(10/5/2014).
Ketua DPP Nasdem Akbar Faisal senada dengan Marwan. Politik bagi-bagi kursi dianggap membawa bangsa pada kehancuran. Namun kini, pihaknya semakin mantap dalam menatap pemilihan presiden 9 Juli 2014 mendatang. PKB, kata Akbar, memiliki basis masa yang besar di Pulau Jawa. Perubahan yang dinanti-nanti rakyat pun, lanjut Faisal, dapat segera terwujud.
"Kami yakin dasar PKB bergabung sama seperti kita (Nasdem), yakni bukan bagi-bagi kursi. Target umata kita adalah membawa bangsa kita menjadi lebih baik," tambahnya.
Joko Widodo atau Jokowi mengapresiasi positif bergabungnya dua partai politik itu ke pihaknya, meski diakui Jokowi, proses kerja sama politik dengan PKB lebih panjang dinamikanya daripada dengan Nasdem. Namun, Jokowi mengatakan koalisi tiga parpol itu adalah bukti bahwa pemilu identik dengan 'bagi-bagi kekuasaan' tidak terbukti.
"Pas awal-awal, saya ditanya, apa mungkin Pak kerja sama tak bagi-bagi kursi. Sekarang terbukti bahwa ada paradigma baru, tidak sekedar bagi-bagi kue, menteri," ujar Jokowi.
Jokowi pun memastikan akan ada partai politik yang merapat ke kubunya. Namun ia enggan menjelaskan lebih jauh siapa saja partai yang tertarik dengan konsepnya tersebut.
Total perolehan suara dari tiga partai itu dalam pemilu legislatif lalu mencapai angka 32 persen, dengan rincian, PDI-P sebesar 18,95 persen, Nasdem 6,72 persen dan PKB 6,79 persen. (Fabian Januarius Kuwado)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News