CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   -35.000   -2,31%
  • USD/IDR 15.800   -121,00   -0,77%
  • IDX 7.322   55,53   0,76%
  • KOMPAS100 1.120   5,81   0,52%
  • LQ45 885   5,41   0,62%
  • ISSI 222   1,93   0,88%
  • IDX30 453   1,57   0,35%
  • IDXHIDIV20 545   1,27   0,23%
  • IDX80 128   0,70   0,54%
  • IDXV30 137   1,60   1,18%
  • IDXQ30 151   0,42   0,28%

Koalisi PDIP, Nasdem dan PKB hanya modal chemistry


Minggu, 11 Mei 2014 / 10:15 WIB
Koalisi PDIP, Nasdem dan PKB hanya modal chemistry
ILUSTRASI. Soccer Football - FIFA World Cup Qatar 2022 - Semi Final - Argentina v Croatia - Lusail Stadium, Lusail, Qatar - December 13, 2022 Croatia's Borna Sosa in action with Argentina's Leandro Paredes REUTERS/Dylan Martinez


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Kerja sama politik atau yang lazim disebut koalisi antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Nasional Demokrat (Nasdem) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), resmi terbentuk. Platformnya sama seperti yang sering disebut sang bakal capres Joko Widodo, koalisi tanpa 'dagang sapi'.

Lantas, apa yang mengikat koalisi tersebut jika bukan 'power' sharing? Ketua DPP PKB Marwan Jafar mengatakan bahwa modal koalisi mereka murni chemistry. Platform, visi, orientasi serta sejarah PKB dengan 'banteng hitam' dianggap sejalan satu sama lain.

Dukungan dewan syuro dan kiai se-Jawa pun jadi tiket dukungan Muhaimin cs kepada Megawati cs. "Secara historis, pendiri bangsa kita, kiai dan nasionalis, santri dengan marhaen, NU dengan Bung Karno, adalah sahabat. Inilah yang mendasari PKB lahir batin dan tulus ikhlas mengusung Jokowi menjadi presiden," ujarnya saat deklarasi koalisi di Hotel Aryadutha, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu(10/5/2014).

Ketua DPP Nasdem Akbar Faisal senada dengan Marwan. Politik bagi-bagi kursi dianggap membawa bangsa pada kehancuran. Namun kini, pihaknya semakin mantap dalam menatap pemilihan presiden 9 Juli 2014 mendatang. PKB, kata Akbar, memiliki basis masa yang besar di Pulau Jawa. Perubahan yang dinanti-nanti rakyat pun, lanjut Faisal, dapat segera terwujud.

"Kami yakin dasar PKB bergabung sama seperti kita (Nasdem), yakni bukan bagi-bagi kursi. Target umata kita adalah membawa bangsa kita menjadi lebih baik," tambahnya.

Joko Widodo atau Jokowi mengapresiasi positif bergabungnya dua partai politik itu ke pihaknya, meski diakui Jokowi, proses kerja sama politik dengan PKB lebih panjang dinamikanya daripada dengan Nasdem. Namun, Jokowi mengatakan koalisi tiga parpol itu adalah bukti bahwa pemilu identik dengan 'bagi-bagi kekuasaan' tidak terbukti.

"Pas awal-awal, saya ditanya, apa mungkin Pak kerja sama tak bagi-bagi kursi. Sekarang terbukti bahwa ada paradigma baru, tidak sekedar bagi-bagi kue, menteri," ujar Jokowi.

Jokowi pun memastikan akan ada partai politik yang merapat ke kubunya. Namun ia enggan menjelaskan lebih jauh siapa saja partai yang tertarik dengan konsepnya tersebut.

Total perolehan suara dari tiga partai itu dalam pemilu legislatif lalu mencapai angka 32 persen, dengan rincian, PDI-P sebesar 18,95 persen, Nasdem 6,72 persen dan PKB 6,79 persen. (Fabian Januarius Kuwado)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×