kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Koalisi Hutan adukan kasus kehutanan ke KPK


Jumat, 14 Juni 2013 / 16:02 WIB
Koalisi Hutan adukan kasus kehutanan ke KPK
ILUSTRASI. Karyawan melintas dengan latar layar pergerakan IHSG di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Senin (3/1/2022). Pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia pada 2022 dilakukan oleh Presiden Joko Widodo. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Koalisi Anti Mafia Hutan mengadukan lima perkara dugaan korupsi yang terjadi di sektor kehutanan yang terjadi di tiga provinsi di Indonesia ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka menilai lembaga anti rasuah pimpinan Abraham Samad itu harus segera mengusut perkara tersebut karena berpotensi menimbulkan kerugian negara sekitar Rp 1,92 triliun.

"Yang kita laporkan perusahaan, pengeluaran izin dan keterlibatan menteri penggunaan kawasan hutan," kata Zenzi Suhadi, perwakilan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), salah satu anggota koalisi,  Jumat (14/6). Cuma, ketika ditanya lebih lanjut siapa menteri yang bertanggungjawab, ia justru menyebut tak melaporkan menteri ke pihak KPK. 

Menurut Zenzi, pihaknya tak melaporkan menteri tetapi mempertanyakan bagaimana menteri terkait bisa mengeluarkan izin. Ia menuturkan lima perkara yang dilaporkannya itu merupakan temuan hasil investigasi yang dilakukannya pada sektor kehutanan 2012-2013 di provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan.

Ia menjelaskan, temuan itu terdiri dari 1 dugaan suap penerbitan izin pertambangan, 3 dugaan korupsi sektor pekerbunan dan 1 dugaan korupsi sektor kehutanan. "Modusnya penyalahgunaan wewenang dan penyuapan," imbuhnya.

Zenzi mengatakan 5 dari 1 perkara tersebut bermodus suap uang nilainya mencapai Rp 4 miliar. Adapun kelima perkara tersebut adalah dugaan korupsi PTPN VII di Sumsel, dugaan korupsi pemberian IUPHHK - HTI di kawasan hutan Rawa Gambut Merang Kepayang, dugaan korupsi alih fungsi kawasan hutan lindung menjadi perkebunan sawit di kabupaten Kapuas Hulu, dugaan korupsi penerbitan izin IUPHHK-HTI PT di Kalimantan Barat dan dugaan gratifikasi proses penerbitan izin usaha pertambangan di kota Samarinda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×