kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Menhut: sawit tingkatkan produktivitas ekonomi


Senin, 10 Juni 2013 / 14:32 WIB
Menhut: sawit tingkatkan produktivitas ekonomi
ILUSTRASI. Sepeda lipat New Police Texas 2022 sedang didiskon.


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mendukung pembukaan hutan di sepanjang Perbatasan Kalimantan-Malaysia yang direncanakan menjadi perkebunan kelapa sawit. Menurutnya, hal ini dapat mempercepat kemajuan pembangunan di daerah perbatasan yang selama ini banyak tertinggal.

Demikian diungkapkan Zulkifli ketika dijumpai Kontan seusai Raker dengan Komisi IV DPR RI, Senin (10/6). Menhut Zulkifli, selama ini daerah perbatasan banyak tertinggal dalam hal kesejahteraan. Bahkan, dengan daerah perbatasan yang ada di sisi Malaysia, perbatasan Indonesia yang terletak di Kalimantan juga tertinggal.

Kondisi ini, menurut politisi PAN tersebut, menekankan pentingnya pembangunan yang dapat meningkatkan produktivitas ekonomi. "Tidak hanya pembangungan perkebunan kelapa sawit, tetapi juga pembangunan infrastruktur dan sebagainya,"kata Zulkifli.

Terkait tudingan bahwa Tanaman Sawit dapat merusak ekosistem lingkungan mengingat sifat tanaman tersebut yang sangat boros air, Zulkifli menegaskan, bahwa aspek ekonomi lebih sawit memiliki peran penting. "Soal dampak bagi lingkungan, kan nanti tinggal dilihat Amdalnya bagaimana," tegas dia.

Seperti diketahui, pemerintah berencana membuka perkebunan kelapa sawit di sepanjang hutan perbatasan wilayah Kalimantan dan Malaysia. Namun, rencana itu mendapat kritik tajam dari berbagai kalangan.

Salah satu kritik itu dilontarkan oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia mengenai sifat tanaman sawit yang rakus air. Satu batang pohonnya membutuhkan enam hingga delapan liter air per hari. Kebutuhan yang tinggi ini pada akhirnya akan menghilangkan tali-tali air atau mata air yang berada di kawasan sekitar perkebunan sawit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×