kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

KKP Mendukung BIRU Buka Jalan Kemitraan Konservasi


Minggu, 19 Mei 2024 / 20:28 WIB
KKP Mendukung BIRU Buka Jalan Kemitraan Konservasi
ILUSTRASI. Konservasi Indonesia (KI), Conservation International (CI), Kura Kura Bali dan MAPCLUB meresmikan pembangunan Blue Intelligence Resource Unit (BIRU) yang akan menjadi hub untuk mendukung upaya konservasi di Indonesia dan kawasan Asia Pasifik, di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura, Denpasar, Bali, Minggu (19/5)


Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Dadan M. Ramdan

KONTAN.CO.ID - BALI. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengharapkan Blue Intelligence Resource Unit (BIRU) dapat berfungsi sebagai pusat keunggulan untuk mempromosikan dan meningkatkan upaya dan inisiatif konservasi di seluruh Indonesia dan Asia Pasifik, serta dapat mendukung inisiatif Indonesia termasuk Blue Halo S, konservasi terumbu karang, dan ekonomi biru-hijau

Demikian pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yang diwakili Plt Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Tb. Haeru Rahayu dalam peluncuran BIRU di sela-sela agenda World Water Forum ke-10 tahun 2024 di Bali, Minggu (19/5/2024). BIRU diinisiasi oleh Konservasi Indonesia (KI) bekerja sama dengan Conservation International (CI), Kura Kura Bali, dan MAPCLUB. Platform ini diharapkan menjadi hub untuk mendukung upaya konservasi di Indonesia dan kawasan Asia Pasifik.

"Maka, sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia, saya berharap BIRU dapat berfungsi sebagai pusat keunggulan untuk mempromosikan dan meningkatkan upaya dan inisiatif konservasi di seluruh Indonesia dan Asia Pasifik, dan juga akan mendukung inisiatif Indonesia termasuk Blue Halo S, konservasi Terumbu Karang, dan ekonomi biru-hijau."

Trenggono mengungkapkan, pihaknya mengaku gembira mengetahui BIRU akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti masyarakat, generasi muda, akademisi, dunia usaha, pemerintah, dan LSM untuk mendorong kolaborasi dan inovasi.

Yang terang, kemitraan dengan MAP Club, salah satu klub keanggotaan ritel terbesar, sangatlah penting karena akan membuka jalan bagi pendekatan konservasi yang lebih inklusif dan berkelanjutan dengan memberikan tindakan kepada konsumen dan partisipasi ritel. "Terletak bersebelahan di Kura Kura Bali, saya melihat sinergi besar antara BIRU dan International Mangrove Center, sebagai simbol harapan dan bukti upaya kolektif kita untuk melindungi dan melestarikan planet kita," ujarnya.

Senior Vice President and Executive Chair Konservasi Indonesia, Meizani Irmadhiany menjelaskan, BIRU nantinya menjadi pusat promosi program konservasi yang dapat mendukung pelestarian ekosistem Indonesia secara khusus, dan Asia Pasifik secara lebih luas. Terdapat sejumlah program konservasi yang diusung pemerintah dan juga didukung langsung oleh Konservasi Indonesia seperti Blue Halo S, atau konservasi terumbu karang dan keanekaragaman hayati

"Dengan adanya BIRU, kami berharap dapat semakin memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak seperti sektor swasta, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, hingga komunitas, yang nantinya mampu memberi kontribusi lebih besar lagi pada target pemerintah di sektor ekonomi biru dan hijau," katanya dalam peluncuran BIRU.

Meizani menjelaskan, BIRU lahir dari kerja sama antara Konservasi Indonesia, Kura Kura Bali, dan MAPCLUB, yang menjadi wujud awal dari kolaborasi multi-pihak, sehingga dapat menghubungkan konsumen dengan upaya konservasi melalui pendanaan yang inovatif.

Adapun Konservasi Indonesia mengundang sektor swasta lainnya untuk bergabung dalam misi tersebut. "Dari kemitraan di dalam BIRU, Konservasi Indonesia ingin meningkatkan perekonomian yang positif terhadap alam dan upaya konservasi lewat pertukaran pengetahuan, peningkatan kapasitas, dan pembelajaran," jelasnya..

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×