Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan telah mengantongi nama-nama aktor yang bermain pada penyelundupan Benih Bening Lobster (BBL) ke sejumlah negara.
Pasalnya, selama ini yang tertangkap hanya sebatas pengirim alias kurir saja sementara pemodal maupun aktor lainnya tampak sulit diberantas.
Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Pung Nugroho Saksono menjelaskan, memang dahulu penangkapan penyelundupan BBL hanya berhenti hingga di kurir saja, namun kini pihaknya bertindak lebih tegas untuk menangkap hingga ke akar.
“Zaman dulu kalau orang ketangkap berhenti di kurir, sudah kamu jangan ngaku keluarga mu tak jamin, sekarang tidak ada kalimat itu tetap harus ngaku siapa yang menyuruh, siapa modalnya dikirim kemana, penyedik kami agak kencang,” ujarnya saat ditemui di Gedung KKP, Jakarta, Kamis (18/7).
Pria yang akrab disapa Ipunk ini mengaku bahwa pihaknya telah mengantongi nama-nama aktor yang bermain di penyelundupan BBL tersebut, tetapi ia tak bisa menyebutkan demi menjaga kerahasiaan hingga penyelidikan selesai.
Baca Juga: KKP: Pendapatan Negara dari Budidaya Lobster Mencapai Rp 3,6 Miliar
“Jadi kita tetap jaga kerahasiaan itu supaya ranah penegakan hukum tidak gaduh. (Sekitar 10 orang?) ada, tapi memang ya itu tadi kalau belum cukup bukti kita belum buka. (Aparat ada nggak?) kalau itu saya no comment,” ungkap dia.
Untuk diketahui, sepanjang tahun 2024 ini KKP telah mengamankan penyelundupan sebanyak 1,4 juta BBL. Adapun nilai BBL yang berhasil diselamatkan mencapai Rp 223 miliar.
Sementara itu, KKP melaporkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari budidaya lobster telah mencapai Rp 3,6 miliar sejak dikeluarkannya regulasi tata kelola lobster.
Dari nilai tersebut, Rp 2,7 miliar akan dialokasikan kepada masyarakat pembudidaya dan sisanya Rp 901,67 juta akan dikelola oleh Badan Layanan Umum (BLU) pengelolaan lobster berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News