Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan klaim, industrialisasi dengan pendekatan blue economy yang dicanangkan telah mampu meningkatkan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan. Sharif Cicip Sutardjo Menteri Kelautan dan Perikanan mengatakan, Indikator Kinerja Utama (IKU) tahun 2013 menjadi cerminan keberhasilan KKP dalam mengelola sumberdaya alam tersebut.
Mengutip data KKP, produksi perikanan tangkap pada tahun 2013 lalu mencapai 19,56 juta ton atau melampaui 12% dari target yang ditetapkan 17,42 juta ton. Produksi perikanan budidaya mencapai 13,70 juta ton atau melampaui 17% dari target 11,63 juta ton.
Produksi garam rakyat mencapai 1,041 juta ton atau melampaui hampir 2 kali lipat dari target 545 ribu ton yang ditargetkan KKP. Tingkat konsumsi ikan dalam negeri naik hingga 33,89 kg/kapita serta NIlai Tukar Nelayan (NTN) yang memberi gambaran peningkatan taraf hidup nelayan naik di angka 105,37.
Sharif menegaskan, pembangunan kelautan dan perikanan dengan konsep blue economy yang dilaksanakan selama ini telah membawa hasil menggembirakan. Untuk itu, sudah menjadi komitmen KKP bahwa prinsip blue economy harus diimplementasikan dalam berbagai kebijakan maupun program KKP, terutama dalam kebijakan percepatan industrialisasi kelautan dan perikanan.
Ekonomi biru yang dicanangkan KKP sendiri meliputi berbagai sektor yang cukup luas seperti perikanan dan budidaya, pembangunan industri kelautan, wisata bahari, energi laut serta perlindungan ekosistem laut dan pesisir.
"Dengan filosofi Blue Economy, sisa hasil perikanan tersebut dapat diolah menjadi berbagai produk turunan bernilai tambah tinggi seperti chitin dan chitosan," kata Sharif dalam siaran persnya, Senin (3/3). (
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News