Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berawal dari sulitnya mencari referensi tentang flu Spanyol tahun 1918, Kamrussamad menulis buku berjudul Le’Parle Covidnomics. Buku ini mengupas perumusan kebijakan moneter, piskal, mikroprudensial yang tepat dalam menghadapi dampak Covid 19.
Anggota DPR itu memandang , ada sejumlah orang yang berpikir keras dalam menanggulangi Covid19 yang ada di Indonesia. “Jadi saya berusaha merekam kembali pemikiran,” kata Kamrussamad, Kamis (22/7). Tujuannya agar tersedia literasi dalam menghadapi berbagai tantangan Indonesia masa depan.
Buku yang bekerjsama dengan Bank Indonesia Institute dan penerbit Kompas Gramedia ini membahas permulaan pandemi masuk ke Indonesia,. Lalu adanya Pulau Khusus yang akan merawat pasien Covid yaitu di Pulau Natuna, hingga tidak ada yang kebal dari Covid-19.
Mengatasi dampak negatif di bidang kesehatan dan ekonomi, pemerintah menempuh berbagai hal. Salah satu langkah terobosan paling penting yang ditempuh pemerintah adalah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) atau dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan Stabilitas Sistem Keuangan.
Dalam buku ini juga ditegaskan dampak ekonomi tidak hanya di negara Merah Putih melainkan di seluruh dunia. Bahkan virus ini juga sempat diremehkan di Brazil dan beberapa negara lainnya. Semuanya diceritakan dalam buku setebal 220 halaman ini. “Jadi akan banyak masyarakat dunia yang meremehkan virus ini pada awalnya, hingga akhirnya berdampak pada keseimbangan ekonomi,” tegasnya.
Buku menyingkap beberapa negara yang berhasil mengatasi pandemik hingga ekonomi mulai stabil. Dalam buku ini juga dituliskan bagaimana menghadapi dan keluar dari krisis ekonomi yang melanda. Mulai dari penyelamatan dunia pariwisata, mengamankan sektor ril dan daya beli, hingga bagaimana mengurangi rumah tangga miskin.
Juga mengupas bahu membahu pemerintah, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) semasa pandemi. Kamrussamad juga memuat pemikiran dari tokoh-tokoh yang kritis terhadap pemerintah. Seperti Faisal Basri dan Rizal Ramli
Buku mengupas sektor yang berjaya semasa pandemi. Seperti e-commerce, jasa kurir, makanan minuman, kesehatan dan muncul gerakan sosial tolong menolong di masyarakat.
Lalu siapa yang dimaksud pahlawan dalam buku tersebut? “Mereka adalah pekerja dan pebisnis yang berjuang menghidupi keluarga dan pegawai mereka di tengah pandemi,”kata Kamrussamad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
