kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.459   26,00   0,16%
  • IDX 6.414   -105,28   -1,61%
  • KOMPAS100 931   -18,35   -1,93%
  • LQ45 728   -9,89   -1,34%
  • ISSI 198   -4,69   -2,32%
  • IDX30 379   -3,37   -0,88%
  • IDXHIDIV20 456   -6,04   -1,31%
  • IDX80 106   -1,75   -1,63%
  • IDXV30 108   -2,01   -1,82%
  • IDXQ30 124   -0,89   -0,71%

Kini, Pengusaha Minta Pemerintah Turunkan BI Rate


Selasa, 13 Januari 2009 / 13:24 WIB


Reporter: Yohan Rubiyantoro | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kalangan pengusaha tampaknya belum merasa puas dengan sejumlah kebijakan pemerintah. Setelah pemerintah memberikan stimulus lebih dari Rp 50 Triliun, ditambah penurunan harga BBM dan tarif dasar listrik (TDL), kini para pengusaha meminta agar pemerintah juga menurunkan suku bunga acuan atau BI rate. "Tujuannya tak lain agar stimulus ekonomi yang diberikan pemerintah efektif," ucap Ketua Komite Tetap Perdagangan Dalam Negeri Kadin Indonesia, Bambang Soesatyo, Selasa (13/1).

Bambang menjelaskan, Bank Indonesia (BI) memang telah menurunkan BI rate menjadi 8,75 persen. Namun, langkah ini dirasa belum cukup. Pasalnya, perbankan mengaku masih memiliki kedala untuk menurunkan suku bunga, karena likuiditas kering dan tingginya resiko bisnis di dalam negeri. "Kami berharap BI berupaya menerobos kebuntuan arus kredit sekarang ini," katanya.

Selain itu, kalangan pengusaha juga mendorong agar perbankan menurunkan suku bunga kredit modal kerja (KMK) dan investasi. Misalnya dengan melonggarkan Giro Wajib Minimum (GWM) dan menjamin pinjaman antar bank serta menurunkan kembali BI rate hingga 8,5 %.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×