kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.275   35,00   0,22%
  • IDX 7.199   10,61   0,15%
  • KOMPAS100 1.051   2,03   0,19%
  • LQ45 818   1,46   0,18%
  • ISSI 226   0,79   0,35%
  • IDX30 428   0,31   0,07%
  • IDXHIDIV20 508   3,38   0,67%
  • IDX80 118   0,22   0,19%
  • IDXV30 121   1,20   1,00%
  • IDXQ30 140   0,04   0,03%

Kini, harga kios Pasar Santa melambung tinggi


Kamis, 19 Februari 2015 / 09:35 WIB
Kini, harga kios Pasar Santa melambung tinggi
ILUSTRASI. Terduga Drone Shaded-136 buatan Iran di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina 17 Oktober 2022. REUTERS/Roman Petushkov/File Foto


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Peningkatan pengunjung di Pasar Santa, berdampak terhadap semakin diminatinya kios-kios yang ada di pasar tersebut. Kini, harga pasaran kios yang ada di pasar yang berlokasi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu bahkan telah melonjak drastis. 

Hal itu disampaikan salah satu pemilik kios, Prapto Suhardi (74). Menurut dia, dalam beberapa bulan belakangan ini sudah banyak orang-orang yang datang kepadanya untuk menawar kiosnya, baik sekadar menyewa atau bahkan membeli. 

"Dalam sehari bisa 4-5 orang nawar mau beli," kata Prapto kepada Kompas.com, Rabu (18/2). Prapto memilki dua kios di lantai dua Pasar Santa. Satu unit berada di pojok, sedangkan satunya lagi di bagian tengah berhadapan langsung dengan food court yang ramai dikunjungi anak muda. 

Prapto mengatakan bahwa kiosnya yang berada di pojok ditawar seharga Rp 150 Juta, sedangkan yang berada di tengah ditawar Rp 300 Juta. "Kalau yang Rp 300 Juta itu posisinnya strategis. Sudah banyak yang mau beli," ujarnya. 

Kata Prapto, ia dilarang oleh anaknya untuk menjual kios. Kalaupun ingin mengambil keuntungan dari semakin ramainya Pasar Santa, ia hanya diperkenankan untuk menyewakannya. "Karena kalau disewakan, suatu saat masih bisa ditempati lagi," ucap pria yang telah memiliki empat orang cucu itu. 

Istri Prapto, Rukayah (62), mengungkapkan, saat ini sudah ada beberapa orang yang bersedia menyewa kios milik mereka. 

Harga sewa kios yang berada di bagian pojok dibanderol seharga Rp 34 Juta setahun, sedangkan yang di bagian tengah dibanderol seharga Rp 40 Juta setahun, dengan pembayaran Rp 80 Juta di muka untuk dua tahun. 

Rukayah mengatakan, mereka membeli kios di Pasar Santa pada 2007 seharga Rp 100 Juta. Pembayarannya dilakukan dengan sistem kredit, yakni uang muka sebesar Rp 15 Juta, selanjutnya dicicil selama 60 bulan. 

Cicilan per bulannya Rp 1,3 Juta. "Waktu itu pasarnya masih sepi. Belum seramai sekarang," ucap Rukayah. Prapto dan Rukayah membuka usah jahit baju. Usaha itu masih berlangsung sampai dengan saat ini. 

Namun, mereka bersedia menyewakan kiosnya karena melihat usaha mereka itu tak lagi memiliki prospek. Bila memperhatikan usaha di kios-kios lain yang ada di sekitarnya, usaha Prapto dan Rukayah memang tergolong "ketinggalan zaman". 

Sebab, usahanya itu sama sekali tidak menyasar kalangan anak muda. "Saya sih sudah dilarang jualan oleh anak saya. Ini jualan cuma mau mengisi waktu saja. Daripada diam di rumah. Sekarang senang pasar ini udah mulai rame. Apalagi kalau sore," ucap Prapto. ( Alsadad Rudi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×