Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Dunia mengingatkan, pertumbuhan investasi per kapita negara-negara berkembang pada tahun 2023 dan 2024 bakal anjlok.
Dalam laporan Global Economic Prospects edisi Januari 2024, lembaga tersebut menghitung, rata-rata pertumbuhan investasi per kapita negara berkembang pada tahun lalu dan tahun ini sebesar 3,7% secara tahunan atau year on year (yoy).
Atau, pertumbuhan tersebut hanya setengah dari performa rata-rata pertumbuhan dalam dua dekade sebelumnya.
Baca Juga: Vastland Indonesia (VAST) Optimistis Permintaan Gudang Masih Positif pada 2024
Hal ini disebabkan oleh ketidakpastian yang melanda, sehingga menggerus potensi pertumbuhan perekonomian global, yang pada akhirnya juga memengaruhi aktivitas ekonomi negara-negara di dunia.
Sehubungan dengan itu, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede juga melihat tahun 2024 menjadi tahun yang menantang bagi prospek pertumbuhan investasi di Indonesia.
“Tantangan terutama karena berlanjutnya ketidakpastian, yang bersumber dari era suku bunga tinggi,” terang Josua kepada Kontan.co.id, Sabtu (13/1).
Ini juga berkaitan dengan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) yang kemungkinan tetap mempertahankan suku bunga kebijakan di level tinggi pada semester I-2024.
Baca Juga: Return Reksadana Saham Diproyeksi Membaik di Tahun Ini, Simak Faktor Pendukungnya
Meski demikian, Josua mengingatkan ada peluang investasi yang akan terbuka lebar pada semester II-2024, sejalan dengan ruang pemotongan suku bunga global.
Kemudian, investasi langsung di Indonesia juga akan menggeliat didorong oleh proyek infrastruktur, yaitu proyek strategis nasional (PSN), ibu kota negara, dan hilirisasi.
Selain itu, pihak swasta juga akan mulai mendorong investasi pada semester II-2024 seiring dengan pudarnya aksi wait and see, terkait dengan sudah mulai terlihat hilal pemimpin baru Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News