kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Khawatir utang membengkak, Bulog baru menyerap beras 1,1 juta ton


Kamis, 21 November 2019 / 16:36 WIB
Khawatir utang membengkak, Bulog baru menyerap beras 1,1 juta ton
ILUSTRASI. Direktur Utama Bulog Budi Waseso.


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga 18 November 2019, Perum Bulog baru bisa merealisasikan pengadaan beras sebanyak 1,14 juta ton, dari target pengadaan tahun ini sebesar 1,8 juta ton. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, saat ini Bulog mengalami kendala untuk menyerap beras lantaran masalah utang yang sudah menumpuk.

"Bukan tidak mau (menyerap), tetapi kami akan terbebani dengan utang kalau kami menyerap dalam jumlah banyak. Karena sampai sekarang belum ada jaminan untuk pengganti uang," ujar Budi, Kamis (21/11).

Dalam pemenuhan stok beras Bulog, Budi mengatakan, Bulog menggunakan kredit dari perbankan. Namun, pembayaran kembali kredit tersebut baru dapat dilakukan setelah penyaluran beras berhasil direalisasikan. Bahkan, pencairan dana cadangan beras pemerintah (CBP) tidak selalu di awal tahun.

Baca Juga: Kepada DPR, Buwas laporkan bahwa Gatot Trihargo jadi Wakil Dirut Bulog

Bila merujuk pada PMK 88/PMK.02/2019 tentang Penyediaan, Pencairan dan Peranggunggjawaban Dana Cadangan Beras Pemerintah di pasal 9 ayat (2), Penggantian penggunaan dana CBP dapat diajukan oleh Perum Bulog kepada Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Umum Negara (KPA BUN) setiap tiga bulan setelah melalui review oleh masing-masing kementerian yang bertanggungjawab dalam kebijakan penggunaan cadangan beras pemerintah.

Padahal, sampai saat ini Bulog pun masih kesulitan menyalurkan beras. Hingga 18 November 2019, penyaluran cadangan beras pemerintah untuk program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) masih sekitar 453.702 ton, untuk bencana alam sebesar 4.170 ton, dan untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebesar 85.000 ton dari target tahun ini 700.000 ton.

Budi menjelaskan, penyaluran beras Bulog hanya bisa dilakukan berdasarkan penugasan pemerintah. "Selama tidak ada penugasan, beras ini stuck sementara bunga tidak stuck," tuturnya.

Baca Juga: Gudang penuh, Bulog proyeksi serapan beras di musim panen akan terganggu

Lebih lanjut, Budi mengatakan, sampai saat ini Bulog memiliki beban utang mendekati Rp 28 triliun. Angka tersebut masih mungkin mengalami perubahan mengingat penyerapan yang masih terus berlangsung. "Kita menyerap tiap hari, berarti utangnya tambah lagi," tambah Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×