kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Khawatir kenaikan BBM, keyakinan konsumen merosot


Jumat, 03 Oktober 2014 / 16:37 WIB
Khawatir kenaikan BBM, keyakinan konsumen merosot
ILUSTRASI. Manfaat jengkol untuk kesehatan.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Desas desus kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang akan dilakukan pemerintahan baru memberikan efek terhadap kepercayaan konsumen. Bank Indonesia (BI) merilis data terbaru Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan September 2014 turun dibanding bulan sebelumnya.

Keyakinan konsumen pada bulan September tercatat 119,8 atau lebih rendah dari bulan sebelumnya yang 120,2. Apabila dilihat secara rata-rata, keyakinan konsumen pada triwulan III 2014 sebesar 119,9. Indeks ini masih lebih tinggi dibanding periode sebelumnya yang sebesar 115,7.

Pelemahan keyakinan konsumen pada bulan September disebabkan menurunnya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi selama enam bulan mendatang. Pelemahan ditengarai sebagai akibat adanya kekhawatiran terhadap tingginya inflasi jika pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi.

Karena adanya perkiraan inflasi yang tinggi maka diperkirakan kenaikan penghasilan dalam enam bulan mendatang tidak setinggi periode sebelumnya. Indeks Ekspetasi Harga (IEH) enam bulan mendatang yaitu Maret 2015 diperkirakan sebesar 175,8. Atau naik dari ekspetasi enam bulan pada bulan Agustus sebelumnya yang sebesar 171,3.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara menjelaskan konsumen tidak yakin kondisi ekonomi yang terjadi saat ini akan mendukung tingkat konsumsi konsumen. Maka dari itu, ada konsumen yang lebih memilih menabung daripada membelanjakan uangnya.

Adanya rencana kenaikan BBM yang akan dilakukan pemerintahan baru menambah tekanan pada konsumsi masyarakat. "Konsumen jadinya melihat. Apakah mereka mau beli barang sekarang karena harga ke depan akan naik ataukah uangnya disimpan," ujar Tirta, Jumat (3/10).

Sekedar gambaran, BI menghitung tingkat inflasi apabila terjadi kenaikan harga BBM Rp 2.000 per liter tahun depan maka tambahan inflasi yang terjadi sebesar 2,11%. Sedangkan apabila kenaikan hingga Rp 3.000 per liter tahun depan maka tambahan inflasi mencapai 3,16%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×