kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Khawatir inflasi, kepercayaan konsumen melorot


Senin, 05 Januari 2015 / 12:44 WIB
Khawatir inflasi, kepercayaan konsumen melorot
ILUSTRASI. Promo JSM Superindo Terbaru Periode 14-16 Juli 2023.


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada November, berimbas pada kepercayaan konsumen di bulan berikutnya. Indeks Kepercayaan Konsumen pada Desember merosot ke level 92,3, atau turun 7,5% dari posisi bulan sebelumnya.

Menurut survei terakhir, sekitar 83,5% konsumen merasa khawatir terhadap kenaikan harga bahan pangan, naik dari 73,0% pada bulan November. Selain itu, proporsi konsumen yang merasa khawatir terhadap tingginya harga BBM juga meningkat menjadi 53,0% pada bulan Desember dari 14,7%.

Danareksa Research Institute yang menggelar survei ini menilai, penurunan indeks kepercayaan konsumen terhitung wajar. Berdasarkan data historikal, IKK akan cenderung menguat dalam waktu 1-2 bulan setelah kenaikan harga BBM.

Salah satu komponen penyusun IKK yaitu Indeks Situasi Sekarang turun 12,6% di bulan Desember menjadi 72,1. Sedangkan penurunan komponen lainnya, Indeks Ekspektasi lebih ringan yaitu 4,7% menjadi 107,4. "Penurunan indeks ekspektasi menunjukkan, masyarakat merasa kurang optimis terhadap prospek ekonomi secara keseluruhan dalam enam bulan mendatang," tulis survei DRI yang dirilis hari ini, Senin (5/1).

Pada survei terakhir, konsumen memang merasa yakin bahwa tekanan inflasi akan meningkat dalam enam bulan mendatang. Bukan hanya dipicu kenaikan harga pada liburan akhir tahun, periode Desember-Januari merupakan musim paceklik, saat mana panen sedikit sehingga harga kebutuhan pokok cenderung meningkat.

Sementara itu, kepercayaan konsumen terhadap kemampuan pemerintah melaksanakan tugas-tugasnya melemah pada bulan bulan Desember, setelah naik pada November. Penurunan terbesar terjadi pada komponen yang menunjukkan kemampuan pemerintah menjaga stabilitas harga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×