CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Keyakinan Konsumen Meningkat pada Januari 2024, Intip Prospeknya ke Depan


Selasa, 13 Februari 2024 / 17:47 WIB
Keyakinan Konsumen Meningkat pada Januari 2024, Intip Prospeknya ke Depan
ILUSTRASI. Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) menunjukkan, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Januari 2024 sebesar 125,0, meningkat dari 123,8 pada Desember 2023.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) menunjukkan, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Januari 2024 sebesar 125,0, meningkat dari 123,8 pada Desember 2023.

Meningkatnya keyakinan konsumen pada Januari 2024 didorong menguatnya Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). 

Hal ini sekaligus mengindikasikan persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini meningkat.

Kepala ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, meskipun konsumen cenderung cukup optimistis dengan kondisi ekonomi, namun jika dilihat berdasarkan proporsi pengeluaran responden, terjadi peningkatan proporsi konsumsi dan tabungan. Meskipun porsi cicilan pinjaman cenderung menurun jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Sehingga, sekalipun keyakinan konsumen cenderung meningkat, namun hanya konsumen dengan pengeluaran kurang dari Rp 2 juta yang mengalami peningkatan keyakinan.

Baca Juga: BI: Ekspektasi Masyarakat Terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat pada Januari 2024

Sementara itu, meskipun keyakinan konsumen meningkat, namun porsi dari pendapatan yang dialokasikan untuk menabung juga meningkat. Porsi tabungan terhadap pendapatan terindikasi meningkat pada hampir seluruh tingkat pengeluaran, terutama pada responden dengan tingkat pengeluaran lebih dari Rp 5 juta per bulan.

Hal ini mengindikasikan konsumen dalam jangka pendek, konsumen akan mengurangi belanja barang tahan lama, dan berencana untuk berbelanja barang kebutuhan pokok untuk keperluan momentum hari besar dalam beberapa waktu kedepan. 

"Misalnya pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri yang juga sudah masuk pada bulan Maret mendatang,” tutur Josua kepada Kontan, Selasa (13/2).

Dalam jangka pendek ini, Josua menyebut pemerintah perlu menjaga stabilitas harga pangan, karena tren harga pangan terutama beras domestik yang cenderung meningkat dan stok beras nasional yang menipis.

lebih lanjut, Ia memperkirakan keyakinan konsumen akan tetap terjaga di tengah harapan dan ekspektasi yang besar pada pemerintahan berikutnya.

Harapannya kepemimpinan presiden berikutnya  bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lebih berkualitas dalam hal penyerapan tenaga kerja.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×