kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.826.000   20.000   1,11%
  • USD/IDR 16.565   5,00   0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Kepemilikan dibatasi, investor asing cabut dari RI


Rabu, 23 April 2014 / 14:08 WIB
Kepemilikan dibatasi, investor asing cabut dari RI
ILUSTRASI. Saat ini OJK tengah mempersiapkan segala yang diperlukan untuk mencabut moratorium fintech lending.


Reporter: Mona Tobing | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Undang Undang No 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura yang membatasi kepemilikan asing sebesar 30%, mengurungkan minat investor asing untuk menanamkan modal.

Emilia Harahap, Dirjen Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP) Kementrian Pertanian mengakui, investor asing urung masuk berinvestasi di sektor pertanian dengan adanya pembatasan kepemilikan asing.

Tanpa menyebut jati diri, Emilia mengatakan, sebelumnya investor Jepang sudah tertarik untuk menanamkan modalnya di sektor perbenihan serta pengelolaan pangan.

"Namun mereka mundur karena dianggap persentase 30% tidak menarik," imbuh Emilia pada Rabu (23/4) saat ditemui di kantornya.

Meski begitu, kondisi ini bisa dimanfaatkan bagi investor lokal. Pembatasan kepemilikan asing 30% pada perusahaan benih hortikultura membuat produsen benih lokal bergairah. Kementan mencatat hingga April ini ada 39 perusahaan lokal benih hortikultura.

Padahal, sebelumnya di tahun 2009, hanya terdapat 10 perusahaan benih lokal. Namun, sekarang bertambah hingga 29 perusahaan yang memiliki modal berkisar antara Rp 50 miliar.

Dari segi ekonomi benih telah menjadi bisnis yang menarik.Secara karakteristik benih itu harus diperbaharui selama 2 bulan. Kebutuhannya tinggi. Sehingga dari segi bisnis benih memiliki nilai ekonomi menarik bagi investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×