kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenapa hanya 181 juta penduduk Indonesia terima vaksin corona? Ini penjelasannya


Rabu, 13 Januari 2021 / 23:40 WIB
Kenapa hanya 181 juta penduduk Indonesia terima vaksin corona? Ini penjelasannya


Reporter: Ratih Waseso, SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menargetkan, program vaksinasi dapat selesai dalam 15 bulan atau dari Januari 2021 hingga Maret 2022. Dan, ada 181 juta orang yang menerima vaksin virus corona baru.

Untuk menyuntikkan vaksin virus corona kepada 181 juta orang, pemerintah membutuhkan sekitar 426 juta dosis.

"Masing-masing orang butuh 2 dosis, kami masukan buffer 15% dan memakai asumsi efikasi rate 60%, keluar dengan angka 426 juta dosis yang dibutuhkan vaksinasi ke 181 juta," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Selasa (12/1).

Budi menjelaskan, angka 426 juta dosis vaksin berasal dari jumlah penduduk Indonesia sekitar 269 juta jiwa. Kemudian, penduduk usia di atas 18 tahun ada 188 juta jiwa. 

"Dari 188 juta jiwa, kami keluarkan orang-orang yang masuk daftar ekslusi, yaitu ibu hamil, orang dengan komorbit berat, atau sudah pernah terpapar Covid-19 ada sekitar 7 juta orang. Maka, target vaksinnya 181 juta orang," ungkapnya.

Baca Juga: MUI resmi keluarkan fatwa halal vaksin corona produksi Sinovac

4 tahap vaksinasi

Menteri Kesehatan mengatakan, vaksinasi perdana akan menyasar tenaga kesehatan. Tahap pertama ini menargetkan 1,48 juta tenaga kesehatan yang berlangsung dari Januari hingga Februari 2021.

Setelah tenaga kesehatam, vaksinasi membidik petugas pelayanan publik dan kelompok lanjut usia (lansia). Khusus tahap kedua, Budi menjelaskan, terbagi dua: 2A dan 2B. Tahap 2A menyasar 17,4 juta petugas pelayanan publik dan 2B mengincar 21,5 juta lansia.

Budi menerangkan, penentuan lansia masuk dalam tahap 2B lantaran uji klinis vaksin virus corona Sinovac baru sampai usia 59 tahun.

"Kami harapkan vaksin Pfizer dan Astrazeneca datang di bulan April, vaksin yang memang sudah uji klinisnya melibatkan peserta di atas usia 59 tahun. Jadi, kami akan mulai petugas publik dan lansia sekitar Maret-April," ujar dia.




TERBARU

[X]
×