Reporter: Mona Tobing | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) membantah penarikan traktor yang akan diberika ke petani di Ponorogo, Jawa Timur. Kemtan menjelaskan traktor yang dipajang saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan di Ponorogo adalah traktor yang belum diverifikasi. Sehingga traktor yang sempat dipamerkan harus kembali masuk ke gudang Pemerintah Daerah (Pemda).
Direktorat Jendral (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Gatot Irianto menjelaskan, bahwa traktor yang akan dibagikan kepada petani harus diverifikasi dahulu. Namun sampai saat ini, kata Gatot gabungan kelompok petani (Gapoktan) belum lengkap meskipun sudah tercatat.
"Ini hanya persoalan administrasi saja tapi akan tetap diberikan kepada petani. Ingat itu bukan ditarik tapi sekarang dalam tahap pendataan. Tidak mungkin kita berikan tanpa jelas siapa penerimanya," tandas Gatot pada Rabu (18/3).
Ia juga menambahkan bahwa proses pemberian traktor di Ponorogo juga sama dengan yang dilakukan diseluruh Indonesia. Mulai dari Pontianak, Ngawi, Sukoharjo, Madiun, dan Indramayu. Hanya saja kejadian yang di Ponorogo, petani langsung merasa itu menjadi miliknya. Padahal sebelum mendapat traktor harus terlebih dahulu diverifikasi.
Hanya saja, Gatot meyakinkan bahwa pembagian 41.000 traktor di seluruh Indonesia dipastikan bakal terus terjadi. Sebab, Kemtan telah memulai pembagian traktor lebih awal dari jadwal yakni September 2014 dari ketentuan awal Januari 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News