kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemkop minta pelaku KUKM benahi sistem manajemen usaha dan keuangan


Selasa, 13 Maret 2018 / 16:54 WIB
Kemkop minta pelaku KUKM benahi sistem manajemen usaha dan keuangan
ILUSTRASI. Sosialisasi penerapan aplikasi EWS-KUKM


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keberadaan KUMKM sebagai pelaku usaha dianggap memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, sekaligus turut berperan dalam upaya pengentasan kemiskinan.

“Karena itu, KUKM perlu diperkuat kelembagaan dan usahanya agar mampu bersaing dengan pelaku usaha lain baik di pasar lokal maupun nasional ataupun internasional,” kata Deputi Bidang Restrukturisasi, Kementerian Koperasi dan UKM Abdul Kadir Damanik dalam keterangan yang diterima KONTAN, Selasa (13/3).

Berkaitan dengan hal itu, pihaknya melaksanakan kegiatan tentang advokasi manajemen dan keuangan bagi KUKM, serta kegiatan temu mitra antara KUKM dengan usaha besar di Kota Padang, Sumbar.

Damanik mengatakan Advokasi manajemen dan keuangan bagi KUKM yang perlu dibenahi masalah manajemen usaha dan keuangannya.

Menurut Damanik, beberapa aspek manajemen usaha perlu diketahui oleh KUMKM agar dapat melakukan prinsip manajemen usaha dengan baik, sehingga dapat mengevaluasi dan mengetahui perkembangan usahanya.

Model manajemen usaha KUMKM diharapkan dapat mengadopsi manajemen perusahaan meliputi manajemen produksi, keuangan, SDM, dan pemasaran.

Dari sisi peningkatan nilai tambah dan akses pasar, kemitraan usaha dapat menjadi salah satu strategi dalam mengembangkan usaha KUMKM. Kemitraan yang dimaksudkan adalah kemitraan atau kerjasama yang dilakukan berdasarkan pada prinsip saling membutuhkan, mempercayai, menguntungkan dan saling memperkuat.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumbar Zirma Yusri, mengungkapkan bahwa KUMKM di sumbar yang bergerak di kerajinan (bordir dan sulaman), makanan-minuman sebagian sudah dapat mengikuti era pasar global dan digital.

Diakuinya saat ini koperasi yang produksi kopi sudah mulai ada kerja sama dengan pihak luar. “Koperasi yang memproduksi kopi ini dimotori sebagian oleh generasi muda,” tandas Zirma Yusri.

Sumbar terkenal dengan sumber daya alam dan budayanya yang unik dan beragam. Mulai dari pertanian, pariwisata, kuliner, kerajinan tenun, songket, dan bordir memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan.

Berdasarkan data statistik Sumbar Tahun 2017, jumlah UMKM Sumbar adalah sebanyak 501.410 unit, terdiri dari usaha mikro 423.280 unit, pelaku usaha kecil 74.410 unit, dan pelaku usaha menengah dan besar 3.720 unit.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa perekonomian Sumbar didominasi oleh pelaku usaha mikro dan kecil. Namun dalam perkembangannya, KUMKM masih menghadapi beberapa kendala baik dari sisi permodalan, SDM, manajemen usaha, standarisasi produk, legalitas/perijinan, penguasaan teknologi informasi serta pemasaran produk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×