Reporter: Benedicta Prima | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi belanja subsidi hingga April 2019 menunjukkan tren menurun. Bila dibandingkan April tahun lalu, realisasi turun 13,70%. Setara Rp 37,95 triliun atau 16,92% dari pagu APBN 2019 yang ditetapkan Rp 224,32 triliun.
Meskipun dalam tren penurunan, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemkeu) Askolani enggan memberikan komentar terkait perkiraan kinerja belanja subsidi hingga akhir tahun. "Nanti lihat realisasi di bulan-bulan berikutnya," jelas Askolani.
Adapun, menurut penjelasan Askolani penurunan realisasi hingga April 2019 terjadi karena belum termasuk kurang bayar atau utang subsidi ke Pertamina dan PLN. Sedangkan periode yang sama tahun lalu pemerintah telah melakukan transaksi kurang bayar subsidi.
Utang subsidi yang dibayarkan tahun lalu mencapai Rp 15,3 triliun. Teridir dari pembayaran utang subsidi jenis bahan bakar minyak (BBM) tertentu Rp 6,55 triliun, utang subsidi LPG tabung 3 kg sebesar Rp 5,75 triliun dan utang subsidi listrik Rp 3 triliun.
Sebelumnya, Askolani sempat menjelaskan bahwa pembayaran utang subsidi tidak dilakukan pemerintah pada kuartal satu ini. Namun dia juga tidak menyebut pasti kapan pembayaran utang subsidi akan direalisasikan.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Mohammad Faisal menjelaskan justru ada kemungkinan belanja subsidi meningkat. Terutama karena tren harga minyak dunia masih terus meningkat. "Ada kemungkinan belanja subsidi meningkat," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News