kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Kemiskinan Ekstrem RI Tinggal 1,5%, World Bank: Pengentasan Kemiskinan Lebih Cepat


Selasa, 09 Mei 2023 / 16:45 WIB
Kemiskinan Ekstrem RI Tinggal 1,5%, World Bank: Pengentasan Kemiskinan Lebih Cepat
ILUSTRASI. World Bank menyebut Indonesia menjadi negara yang berhasil meraih capaian luar biasa dalam mengentaskan kemiskinan. ANTARA FOTO/Fauzan/rwa.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. World Bank (Bank Dunia) menyebut Indonesia menjadi negara yang berhasil meraih capaian luar biasa dalam mengentaskan kemiskinan.

Dalam laporannya berjudul "Pathways Towards Economic Security: Indonesia Poverty Assessment, World Bank melaporkan bahwa, tingkat kemiskinan ekstrem yang diukur berdasarkan Paritas Daya Beli (PPP) pada 2011 sebesar US$ 1,9 per kapita per hari, berhasil turun dari 19% pada tahun 2002 menjadi 1,5% pada tahun 2022.

Dengan angka tersebut, World Bank meyakini tujuan pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 akan terlaksana lebih cepat.

Baca Juga: Entaskan Kemiskinan di Indonesia, Berikut Rekomendasi Bank Dunia

"Secara praktis memenuhi tujuan pemerintah untuk memberantas kemiskinan ekstrem lebih cepat dari jadwal yang diharapkan pada tahun 2024," tulis World Bank dalam laporannya, dikutip Selasa (9/5).

Dengan kemiskinan ekstrem yang hampir hilang, strategi pengentasan kemiskinan harus memperluas fokusnya agar mencakup juga rumah tangga miskin dan menengah. 

Meski begitu, World Bank bilang, sebagai calon negara berpenghasilan menengah ke atas, Indonesia perlu memperluas fokusnya di luar kemiskinan ekstrem beralih dari US$ 1,9 per kapita pada 2021, ke garis yang lebih tinggi untuk negara berpenghasilan menengah.

"Fokusnya juga harus mencakup rumah tangga yang secara ekonomi tidak aman, yang rentan jatuh kembali ke dalam kemiskinan," kata World Bank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×