kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Entaskan Kemiskinan di Indonesia, Berikut Rekomendasi Bank Dunia


Selasa, 09 Mei 2023 / 16:35 WIB
Entaskan Kemiskinan di Indonesia, Berikut Rekomendasi Bank Dunia
ILUSTRASI. Warga mengambil air bersih dari sebuah saluran di kawasan Muara Angke, Jakarta, Selasa (1/3/2022). Entas Kemiskinan di Indonesia, Ini Rekomendasi dari Bank Dunia.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Dunia menyebutkan bahwa Indonesia memiliki rekam jejak yang luar biasa dalam mengentaskan kemiskinan.

Ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem pada tahun 2024.

Dengan pertumbuhan ekonomi dan perlindungan sosial (perlinsos) yang terjaga, Indonesia telah menurunkan angka kemiskinan ekstrem dari 19% pada tahun 2002 menjadi 1,5% pada tahun 2022.

Baca Juga: Hemat Anggaran Kesehatan, Bank Dunia Dorong Pemerintah Pungut Cukai Berpemanis

Country Director World Bank Indonesia, Satu Kahkonen, mengatakan bahwa penciptaan lapangan pekerjaan adalah satu satu upaya untuk keluar dari jurang kemiskinan. 

Hanya saja, dirinya menilai, banyak masyarakat yang sudah bekerja namun masih terjerat dalam jurang kemiskinan, salah satunya adalah upah yang masih rendah.

"Meskipun ini adalah kerja keras, seringkali bayarannya tidak cukup untuk keluar dari kemiskinan," kata Satu dalam acara World's Bank's Indonesia Poverty Assessment, di Jakarta, Selasa (9/5).

Di sisi lain, Satu melihat, investasi yang berpihak kepada rakyat miskin masih terbatas, karena penerimaan negara yang rendah diiringi dengan subsidi yang berbiaya tinggi.

Baca Juga: Bank Dunia Sarankan Pemerintah Hapus Subsidi Energi dan Pupuk

"Indonesia memiliki banyak pilihan bagus dalam sistem yang digunakannya saat ini untuk meningkatkan pendanaan bagi investasi yang lebih berpihak kepada rakyat miskin," katanya.

Selain itu, Satu bilang, Indonesia perlu meningkatkan perlindungan sosialnya, termasuk di dalamnya bantuan sosial dan asuransi, serta inklusi finansial seraya melakukan investasi berkelanjutan pada infrastruktur guna memitigasi dampak guncangan di masa mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×