kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,08   6,72   0.72%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian PUPR percepat realisasi program padat karya 2020


Jumat, 20 Maret 2020 / 23:13 WIB
Kementerian PUPR percepat realisasi program padat karya 2020
ILUSTRASI. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Doc. PUPR


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, akan terus melanjutkan Program Padat Karya Tunai (cash for work) pada tahun 2020 dengan anggaran sebesar Rp 8,64 triliun.

Ia menyebutkan, percepatan program padat karya Kementerian PUPR utamanya untuk mempertahankan daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi akibat Pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini.

Baca Juga: Gandeng 10 mitra platform digital, situs Kartu Prakerja resmi diluncurkan

Basuki mengatakan, anggaran tersebut digunakan untuk 7 program, yakni Pembangunan Jembatan Gantung, Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI), Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), penataan Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas).

Menurut dia, program infrastruktur kerakyatan atau Padat Karya Tunai sangat penting bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Sebab pembangunan infrastruktur padat karya, selain untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, juga bertujuan mengurangi ketimpangan dan kesenjangan pembangunan antar wilayah serta ketimpangan taraf hidup masyarakat dari segi penghasilan.

“Sesuai arahan Presiden tadi saat Ratas, kami akan fokuskan realisasi program Padat Karya Tunai di lingkungan Kementerian PUPR," ujar Basuki, dalam keterangan resminya, Jumat (20/3).

Baca Juga: Kementerian PUPR selesaikan 120 jembatan gantung di 22 provinsi

Kementerian PUPR menyebutkan, pada 2020, program Pamsimas akan dilaksanakan di 5.053 desa dengan anggaran Rp 767 miliar, SANIMAS di 1.026 lokasi dengan anggaran Rp 398 miliar, P3TGAI di 6.000 lokasi dengan anggaran Rp 1,350 triliun, dan jembatan gantung 148 unit senilai Rp 710 miliar.

Program Kotaku di 364 kelurahan dengan anggaran Rp 259 miliar, program Pisew di 900 kecamatan dengan anggaran Rp 540 miliar, TPS-3R di 106 lokasi dengan anggaran Rp 79 miliar, peningkatan kualitas rumah swadaya sebanyak 166.000 unit dengan anggaran Rp 3,497 triliun dan pembangunan baru rumah swadaya sebanyak 12.750 unit dengan anggaran Rp 818 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×