kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kementerian PUPR: 12 Proyek jalan dan jembatan Rp 167 triliun pakai skema KPBU


Rabu, 31 Maret 2021 / 12:54 WIB
Kementerian PUPR: 12 Proyek jalan dan jembatan Rp 167 triliun pakai skema KPBU
ILUSTRASI. Proyek-proyek tersebut diperkirakan total panjang 447,07 km dengan estimasi biaya investasi senilai Rp 167,74 triliun.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Eko Djoeli Heripoerwanto mengatakan, terdapat 12 proyek yang direncanakan akan menggunakan skema kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU) pada tahun 2021.

“Proyek KPBU yang ready to offer untuk tahun 2021 yaitu yang sudah masuk dalam daftar rencana KPBU ada 12 proyek. Ini yang terkait dengan jalan dan jembatan,” kata Eko saat rapat kerja dengan Komisi V DPR, Rabu (31/3).

Selain itu, terdapat 12 proyek yang tengah diusulkan untuk KPBU. Kemudian terdapat usulan pembangunan Rusun Cisaranten Bina Harapan dan SPAM Ir H Djuanda yang juga tengah diusulkan dengan skema KPBU. “Itu yang siap untuk ditawarkan di tahun 2021. Ini artinya siap pelelangan,” ujar Eko.

Lebih lanjut, Eko mengatakan, Kementerian PUPR juga tengah dalam proses kajian kelayakan proyek infrastruktur. Kajian kelayakan ini dibagi dalam tahap outline business case (OBC) dan tahap final business case (FBC).

Baca Juga: Pemerintah akan tawarkan KPBU guna bangun Pelabuhan Ambon

Untuk tahap outline business case (OBC), kajian awal tengah dilakukan untuk lima proyek sektor jalan dan jembatan, dua proyek sektor sumber daya air, enam proyek sektor perumahan, dan lima proyek sektor permukiman.

Sementara, untuk tahap final business case (FBC), tengah dilakukan kajian untuk 11 proyek sektor jalan dan jembatan, tiga proyek sektor sumber daya air, lima proyek sektor perumahan dan tiga proyek sektor permukiman. Eko menyebut, terdapat sejumlah proyek dimana Menteri PUPR bukan sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK), namun hanya sebagai pembina teknis.

“Jadi dalam final business case ini kalau timeline-nya tepat, selesai misalnya di kuartal ketiga 2021, InsyaAllah di kuartal keempat atau paling lambat tahun 2024 sudah bisa ditawarkan dalam bentuk lelang,” tutur Eko.

Baca Juga: Mengenal INA, Sovereign Wealth Fund (SWF) milik Indonesia

Sebagai informasi, 12 proyek jalan dan jembatan yang telah masuk dalam daftar rencana KPBU diantaranya, Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg, Jalan Tol Mamminasata, Jalan Tol Sentul Selatan – Karawang Barat, Jalan Tol Bogor – Serpong via Parung. Jalan Tol Gilimanuk Mengwi, Jalan Tol Akses Patimban, Jalan Tol Semanan – Balaraja, Jalan Tol Semarang Harbour/Semarang – Kendal, Jalan Tol Cikunir – Karawaci Elevated, Jalan Tol JORR Elevated ruas Cikunir – Ulujami. Penggantian dan/atau duplikasi jembatan tipe Callender Hamilton (CH). Sementara jembatan Batam – Bintan sedang dalam reviu aspek teknis dan finansial.

Kedua belas proyek tersebut diperkirakan total panjang 447,07 km dengan estimasi biaya investasi senilai Rp 167,74 triliun.

Baca Juga: Dukung PEN bidang perumahan rakyat, DJKN beri perluasan mandat kepada SMF

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×