kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kementerian PU kirim bantuan korban gempa Aceh


Minggu, 07 Juli 2013 / 21:25 WIB
Kementerian PU kirim bantuan korban gempa Aceh
ILUSTRASI. Kinerja Instrumen Investasi di Awal 2022 Belum Melaju Kencang


Reporter: Fahriyadi | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) kembali menambah dua mobil tangki air (MTA) untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga korban gempa Aceh.

Tambahan MTA yang berasal dari Gudang Cipta Karya di Tanjung Morawa, Medan, Sumatera Utara tersebut telah diberangkatkan melalui jalur darat pada Sabtu (6/7) sore.

Dalam kesempatan yang sama, dari Gudang Medan turut dikirim 20 toilet knock down, 10 hidran umum serta 400 jerigen air.

Staf Ahli Menteri PU Bidang Keterpaduan Pembangunan, Taufik Widjojono mengatakan, tambahan peralatan untuk membantu para korban juga dimobilisasi dari Gudang Pusat Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya di Bekasi Jawa Barat.

"Untuk yang dari Gudang Pusat kami berangkat-kan melalui transportasi udara," terang Taufik dalam siaran pers yang diterima Kontan, Minggu (7/7).

Menurutnya peralatan tambahan tersebut berupa 20 toilet knock down, 100 jerigen air kapasitas 10 liter, dua pompa alcon, 20 PAC dan dua roll selang.

Sebelum datangnya tambahan dari Gudang Cipta Karya di Medan dan Bekasi, Kementerian PU sendiri telah mengoperasikan 6 MTA, 40 HU, 60 toilet knock down dan 100 jerigen air.

Peralatan tersebut beroperasi pada dua kabupaten yang terkena dampak gempa paling serius yaitu Aceh Tengah dan Bener Meriah.

Selain itu, Kementerian PU pun membantu korban gempa dengan menerjunkan langsung Satuan Tugas (Satgas) Tanggap Darurat Ditjen Cipta Karya.

Pihaknya membantu penanganan tanggap darurat yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Aceh serta BPBD Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah.

Pola penanganan pelaksanaan tanggap darurat dilaksanakan BPBD dalam satu Posko Utama di Pendopo Bupati Bener Meriah yang memonitor 15 titik lokasi di Bener Meriah dan 20 titik pengungsi di Aceh Tengah. Beberapa lokasi pengungsi diantaranya Desa Blang Mancung, Blang Mancung Barat, Bah dan Desa Serampah.

Gempa Aceh terjadi pada Selasa (2/7) pukul 14.30 Waktu Indonesia Barat (WIB). Pusat gempa berlokasi 4,7 Lintang Utara-96,61 Bujur Timur dengan kedalaman 10 Kilometer berada di darat 35 Kilometer barat daya Bener Meriah. Hingga Sabtu sore, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan ada 35 korban jiwa, 975 jiwa luka-luka serta 20 jiwa belum ditemukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×