kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Kementerian Pertahanan Habiskan Rp 70,9 Triliun untuk Alutsista Sepanjang 2023


Rabu, 03 Januari 2024 / 13:20 WIB
Kementerian Pertahanan Habiskan Rp 70,9 Triliun untuk Alutsista Sepanjang 2023
ILUSTRASI. Helikopter H225M baru hasil rakitan PT DIrgantara Indonesia (PTDI) yang merupakan kerjasama dengan Airbus Helicopter Prancis, untuk menambah kekuatan TNI Angkatan Udara Indonesia. FOTO: IG@prabowo


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Pertahanan (Kemenhan) telah menyerap anggaran jumbo sepanjang tahun 2023. Total realisasi belanja yang dipimpin Menhan Prabowo Subinto tersebut telah menelan dana Rp 70,9 triliun dari APBN 2023.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan belanja tersebut digunakan untuk belanja modal. Misalnya saja untuk modernisasi Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional Indonesia (alutsista) dan non alutsista, sarana serta prasarana pertahanan.

“Belanja Kemenhan semuanya terealisir yang tahun ini mencapai Rp 70,9 triliun,” tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA, Selasa (2/1).

Adapun belanja Kemenhan ini juga meningkat 36% jika dibandingkan dengan total belanja pada tahun 2022 yang mencapai Rp 52,1 triliun.

Baca Juga: Realisasi Subsidi Energi Pada 2023 Capai Rp 64,3 Triliun, Lebih Rendah dari Pagu

Ia memerinci, belanja Kemenhan tersebut di antaranya meningkatkan pengadaan alat apung, kapal perang, kapal Angkatan Laut, kapal selam, pesawat udara, dan rudal, serta kendaraan tempur/kendaraan teknis.

Adapun Kementerian Keuangan juga memutuskan untuk menambahkan anggaran untuk pertahanan khususnya belanja alat utama sistem senjata alias alutsista tahun 2024. Adapun tambahan belanja alutsista tersebut ditambah dari porsi pinjaman luar negeri.

Keputusan tersebut diambil dalam rapat internal yang digelar di Istana Bogor, Jawa Barat Selasa (28/11) lalu. Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai belanja alutsista dan juga pinjaman luar negeri.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pada anggaran Kementerian Pertahanan ada perubahan alokasi anggaran belanja alutsista yang bersumber dari pinjaman luar negeri. Dimana ada penambahan menjadi US$ 25 miliar di tahun 2024.

"Terjadi kenaikan yang cukup signifikan dari US$ 20,75 miliar ke US$ 25 miliar, itu yang kemarin disepakati," kata Sri Mulyani dikutip di Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (30/11).

Ia menjelaskan, sebelumnya Presiden sudah menyetujui anggaran belanja alutsista US$ 20,75 miliar untuk periode 2020-2024. Kemudian dengan berbagai perubahan maka alokasi untuk 2024 naik menjadi US$ 25,0 miliar.

Sri Mulyani mengatakan, peningkatan anggaran belanja alutsista yang berasal dari utang luar negeri dilakukan untuk menyikapi kebutuhan kondisi alutsista saat ini. Selain itu juga menanggapi ancaman serta peningkatan dinamika geopolitik dan geosecurity.

Baca Juga: Pembangunan Infrastruktur Dasar IKN Telan Dana Rp 26,7 Triliun dari APBN 2023

"Dan di sisi lain masih sesuai dengan rencana kita dari sisi perencanaan penganggaran jangka panjang," kata Sri Mulyani.

Adapun penambahan juga masih sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) sektor pertahanan hingga tahun 2034. Ia mengatakan, rencana belanja alutsista dari pinjaman luar negeri sesuai 3 renstra hingga 2034 mencapai US$ 55 miliar.

"Sampai 2034 yaitu 3 renstra sesuai dengan tetap keputusan bapak presiden sebelumnya yaitu US$ 55 miliar yang akan untuk memenuhi berbagai belanja alutsista dari pinjaman luar negeri selama 3 renstra, jadi dalam hal ini 2024 - 2029 nanti kemudian 2029 - 2034," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×