kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian Koperasi UKM Terus Membangun Kolaborasi untuk Pengusaha Kecil


Senin, 20 Desember 2021 / 12:28 WIB
Kementerian Koperasi UKM Terus Membangun Kolaborasi untuk Pengusaha Kecil
ILUSTRASI. Perajin menyelesaikan pembuatan miniatur truk di Desa Sumur Batu, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/12/2021). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/hp.


Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Lamgiat Siringoringo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koperasi dan UKM terus mendorong pebisnis modal cekak untuk bisa meningkatkan kinerjanya.

Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman menyebutkan kalau membangun UKM itu memerlukan desain salah satunya melalui pelatihan yang efektif dan membangun kolaborasi. "Belajar dari sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, pelatihan atau peningkatan SDM harus dilakukan ahlinya, bukan pekerja sambilan," tegas Hanung dalam keterangannya.

Hanung menjabarkan bahwa sesuai mandat PP 7 Tahun 2021 menyebutkan bahwa kemitraan menjadi salah satu pendorong loncatan kinerja UMKM. Di tahun ini, Kementerian Koperasi dan UKM  melakukan kemitraan dengan beberapa usaha besar, BUMN, hingga retail internasional. " tukas Hanung.

Diantaranya, dalam program perluasan pasar produk UKM melalui UNIQLO Neighborhood Collaboration, Teras Indonesia IKEA, InaProduct, Accor Group, MNC Group, dan lain-lain.

UKM juga didorong masuk ke rantai nilai industri dengan melakukan piloting bersama 9 BUMN, seperti Pertamina, Krakatau steel, PLN, Perhutani, Kimia Farma, RNI, BRI, dan Telkomsel. "Data sementara menunjukkan 304 UKM bermitra dengan BUMN," ungkap Hanung.

Untuk pelatihan , KemenKopUKM berkolaborasi dengan beberapa pihak untuk memberikan pelatihan ke UKM. Misanya Sekolah Ekspor, Sippo, Prasetya Mulya (Manajemen Bisnis UKM),Yayasan Dana Bhakti Astra (YDBA) Universitas Padjajaran (UKM bidang perternakan), IPB (UKM Perikanan dan Pertanian), Telkomsel, yayasan Dharma Bhakti Astra, Indo-Eximpro, Lapenkop, Sekolah Ekspor, Star Training & Consultant, dan LSP Dekopin.

Dalam program Kemitraan Rantai Pasok dan Kampus UKM, berdasarkan pengolahan hasil data pre test dan post test dari keseluruhan pelatihan yang dilaksanakan (79 angkatan), telah dilakukan sampling 20 angkatan. Hasilnya, peserta pelatihan yang mengalami kenaikan kompetensi sebanyak 70,17% orang dengan kenaikan nilai rata-rata 23,97%.

"Dalam menjalankan program pada tahun-tahun mendatang, sejak awal kami akan melibatkan lembaga survei atau riset independen sebagai parner. "Diantaranya, melakukan survei terkait dampak program dan kebijakan,  melakukan fungsi visualisasi analisis data dan implementasi program yang lebih terukur," ujar Hanung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×