kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   0,00   0,00%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kementerian BUMN tegaskan utang perusahaan BUMN Rp 2.488 triliun


Selasa, 04 Desember 2018 / 14:40 WIB
Kementerian BUMN tegaskan utang perusahaan BUMN Rp 2.488 triliun
ILUSTRASI. Rencana pembentukan holding perumahan dan infrastruktur BUMN


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjelaskan terkait utang para perusahaan BUMN yang meningkat di sepanjang tahun ini.

Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius K Ro menjelaskan, sebetulnya utang perusahaan BUMN itu tidak sebesar Rp 5.271 triliun. 

Pasalnya, jumlah tersebut tidak sepenuh utang. Aloysius bilang, sejatinya utang perusahaan BUMN terdiri dari dana pihak ketiga (DPK) dan cadangan. Apalagi, penyumbang utang BUMN terbesar berasal dari sektor keuangan (bank dan asuransi).

"Saya tekankan beda di dalam utang. Utang itu ada utang berbunga kepada kreditur ada yang utang sebenarnya dana pihak ketiga, ada utang piutang dengan pemerintah pegawai yang sebetulnya sesuatu yang tidak perlu dikhawatirkan," katanya saat ditemui di kantornya, Selasa (4/12).

Aloysius merinci setidaknya, jika dikurangi dengan DPK dan cadangan, sebetulnya jumlah utang perusahaan BUMN seluruhnya hanya mencapai Rp 2.488 triliun. "Bahkan jumlah tersebut bisa lebih kecil jika dirinci lebih lanjut," ucap dia.

Berdasarkan data yang dirinci dari 10 perusahaan BUMN terbesar, setidaknya DPK dari Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BTN sebesar Rp 2.448 triliun. "DPK ini merupakan dana yang tiba-tiba saja bisa diambil, jadi itu utang yang tidak signifikan," tambah dia.

Kemudian, ada utang yang merupakan cadangan premi dan akumulasi iuran pensiun sebesar Rp 335 triliun. "Jadi kalau dihitung utang BUMN itu hanya Rp 5.271 triliun dikurangi Rp 2.488 triliun dan Rp 335 triliun jadinya hanya Rp 2.488 triliun," jelas Aloysisus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×