kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.350.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Pemerintah lirik potensi pendanaan baru dari luar negeri


Senin, 03 Desember 2018 / 23:27 WIB
Pemerintah lirik potensi pendanaan baru dari luar negeri
ILUSTRASI. Uang dollar AS


Reporter: Abdul Basith | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melirik skema pendanaan baru dari luar negeri. Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius K Ro mengatakan, pemerintah akan melakukan diversifikasi pembiayaan dari negara lain.

Saat ini Indonesia telah meluncurkan Komodo Bond sebagai instrumen pembiayaan. "Kami akan lanjutkan diversifikasi pembiayaan dari negara lain, misalnya Korea dengan Arirang Bond, kemudian Jepang dengan Samurai Bond," ujar Aloy usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Senin (3/12).

Pendanaan dari luar Indonesia dinilai memiliki potensi besar. Aloy bilang, pendanaan yang berasal dari luar negeri lebih murah dibandingkan dengan instrumen yang ada di dalam negeri.

Selain itu, kapasitas pendanaan dalam negeri pun masih terbatas. "Ini kebutuhan yang besar, jadi tidak cukup dari domestik," terang Aloy.

Meski mengandalkan pendanaan dari luar negeri, Aloy tidak mengkhawatirkan mengenai fluktuasi nilai tukar. Hal itu disebabkan pendanaan yang berasal dari luar Indonesia saat ini menggunakan skema pembayaran jangka panjang yang berkisar antara 20 tahun-30 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×