kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kementan: Pupuk Bersubsidi Bukan Langka, Tetapi Memang Jumlahnya Kurang


Kamis, 03 Februari 2022 / 14:31 WIB
Kementan: Pupuk Bersubsidi Bukan Langka, Tetapi Memang Jumlahnya Kurang
ILUSTRASI. Kementerian Pertanian menyebut pupuk bersubsidi bukan langka. Namun, karena jumlah pupuknya yang kurang.


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) menyebut petani kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi bukan karena pupuknya langka. Namun, karena jumlah pupuknya yang kurang.

Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono mengatakan, kelangkaan pupuk bersubsidi bisa terjadi karena distribusi. Tapi karena jumlahnya kurang maka akan menyebabkan kelangkaan pupuk.

“Di tengah naiknya kebutuhan pupuk bersubsidi, kita semua menyadari bahwa apa yang menjadi isu publik, sering dinarasikan sebagai kelangkaan, padahal kenyataannya jumlahnya kurang,” kata Kasdi dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPR, Kamis (3/2).

Dalam usulan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang dihimpun Kementan, Kasdi menyebutkan, kebutuhan pupuk bersubsidi mencapai 22,57 juta ton sampai 26,18 juta ton. Dari kebutuhan tersebut dibutuhkan anggaran Rp 63 triliun – Rp 65 triliun.

Baca Juga: Langgar Aturan Pupuk Bersubsidi, Kios Pupuk di Nganjuk Diberhentikan

Nyatanya, pemerintah hanya mampu mengalokasikan anggaran berkisar Rp 25 triliun – Rp 32 triliun untuk alokasi pupuk subsidi 8,87 juta ton – 9,55 juta ton. Dengan kata lain, kebutuhan yang dapat dipenuhi hanya mencapai 37-42%. “Ini kenyataan, karena itu kelangkaan terjadi karena jumlahnya yang kurang,” katanya.

Di tahun 2021, penyaluran pupuk bersubsidi yang terealisasi mencapai 7,76 juta ton, atau 88,45% dari target 8,78 juta ton. Sedangkan realisasi anggaran subsidi pupuk mencapai 93,45% dari pagu sebesar Rp 29,05 triliun.

Di tahun 2022, alokasi anggaran pupuk bersubsidi mencapai Rp 25,28 triliun untuk 9,11 juta ton pupuk.

Baca Juga: Dua Hal Ini Jadi Pemicu Utama Kelangkaan Pupuk Bersubsidi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×