kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementan mendorong daerah mandiri pasok kebutuhan pangan


Selasa, 21 Januari 2020 / 20:37 WIB
Kementan mendorong daerah mandiri pasok kebutuhan pangan
ILUSTRASI. JAKARTA,21/01-INFLASI RELATIF TERKENDALI. Aktivitas penjualan sembako di sebuah pasar tradisonal kawasan, Perniagaan, Jakarta, Selasa (21/01). Memasuki awal tahun 2020, sejumlah ekonom memproyeksikan level inflasi masih akan cukup stabil, ini patut menjad


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Plt. Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian Sukarman mengatakan, harga bawang maupun harga cabai tidak mengalami kenaikan. Sebab, pasokan yang ada saat ini terbilang cukup. Hanya saja, Ia menilai kenaikan harga cabai yang terjadi di beberapa daerah karena biaya distribusi yang terbilang mahal.

"Ke depannya kami mendorong agar dibuat sentra-sentra produksi pangan yang dekat dengan konsumen agar harga tidak mengalami kenaikan," kata Sukarman ketika dihubungi, Selasa (21/1).

Sukarman mengatakan, pihaknya telah mengetahui kebutuhan pangan setiap kabupaten di Indonesia. Selain itu, melalui early warning system, Kementan selalu memberikan peringatan kepada Kabupaten agar mempersiapkan pasokan pangan dalam 3 bulan ke depan.

Baca Juga: Ini upaya Kementan untuk menstabilkan harga ayam

Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Tradisional (Ikappi) Abdullah Mansuri mengakui saat ini harga cabai mengalami kenaikan.

"Semua jenis cabai mengalami kenaikan kecuali cabai rawit hijau," kata Abdullah kepada Kontan.co.id, Selasa (21/1).

Abdullah mengatakan, kenaikan ini telah terjadi sejak satu bulan belakangan. Menurut dia, kenaikan ini karena pasokan cabai di pasaran berkurang.

Abdullah mengklaim, harga cabai saat ini terbilang lebih mahal dua kali lipat dibanding bulan yang sama pada tahun lalu.

Lebih lanjut, Abdullah mengatakan, kenaikan harga juga terjadi pada bawang putih maupun bawang merah walaupun kenaikan berkisar antara Rp 500/kg - Rp 2.000/kg. Sementara itu, Ikappi menilai harga-harga komoditas lain terbilang masih stabil.

Baca Juga: BPS siap rilis data luas panen dan produksi padi 2019

Meski begitu, Abdullah mengingatkan, agar pemerintah mengantisipasi kemungkinan kenaikan harga pangan menjelang Hari Raya Imlek.

Pasalnya, tren konsumsi masyarakat di hari-hari besar terbilang meningkat. Jika permintaan yang banyak tidak dibarengi dengan adanya pasokan, maka harga-harga kebutuhan pokok diprediksi akan naik.

Berdasarkan catatan Ikappi, harga cabai rawit merah Rp 85.000/kg, cabai rawit TW (besar) Rp 80.000/kg, sementara cabai merah keriting Rp 65.000/kg. Sedangkan, harga bawang putih Rp 38.000/kg dan bawang merah Rp 37.000/kg.

Sementara itu, berdasarkan Pusat Informasi harga pangan strategis nasional (PIHPSN) harga cabai rawit merah Rp 70.950/kg, harga ini naik dibanding pekan lalu yaitu Rp 61.250/kg.

Baca Juga: Kementan ancam coret importir yang ingkar menanam bawang putih

Harga cabai merah besar Rp 52.750/kg, harga ini meningkat dibanding pekan lalu yaitu Rp 48.650/kg. Harga cabai merah keriting Rp 44.600/kg, harga ini meningkat dibanding pekan lalu yaitu Rp 44.450/kg.

Sementara bawang putih ukuran sedang Rp 35.600/kg, harga ini meningkat dibanding pekan lalu yaitu Rp 35.050/kg. Sedangkan bawang merah ukuran sedang Rp 37.650/kg, harga ini meningkat dibanding pekan lalu yaitu Rp 37.250/kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×