Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) mendapatkan penugasan baru untuk menanam 1.000 hektare kedelai untuk mengurangi ketergantungan impor.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman memastikan bahwa lahan yang digunakan bukan lahan baru, melainkan menggunakan lahan hasil sitaan negara.
"Jadi bukan lahan baru, tapi lahan bekas yang disita tapi belum ada sawitnya," kata Amran dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (21/11/2025).
Amran belum menjelaskan detail kapan rencana ini dilakukan. Namun pihaknya menyebut hal ini bagian dari arahan Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Indonesia Pamer Keberhasilan QRIS dan Program MBG di KTT G20 Afrika Selatan
Kebijakan ini dilakukan usai Badan Gizi Nasional (BGN) mengeluhkan agar ada tambahan bahan baku untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan jajaran menterinya segera membuka 500.000 hektare lahan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku menu makan bergizi gratis (MBG).
Hal ini sekaligus untuk mengantisipasi kelangkaan bahan baku makanan yang dapat memicu kenaikan harga dan inflasi.
"Kan program MBG ini kan banyak banget butuh bahan baku. Kami tidak ingin nanti karena ada MBG, harga bahan makanan ini tinggi kemudian terjadi inflasi, masyarakat nanti yang kena, gitu. Kami koordinasi, Pak Presiden sudah menginstruksikan," kata Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang usai rapat bersama Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (20/11/2025).
Dia menyampaikan bahwa saat ini BGN sudah mulai kesulitan mencari bahan baku susu untuk menu MBG. Sehingga, pemerintah akan membuat sendiri peternakan sapi untuk memenuhi kebutuhan susu dalam menu MBG.
Baca Juga: Danantara dan BGN Kerja Sama Percepat Pembangunan Dapur Gizi MBG
"Misalnya untuk susu ini kami kan sudah mulai, apa namanya, kesulitan cari susu, ya. Ini segera akan dibuat peternakan yang sapi tadi yang nanti bisa memenuhi kebutuhan dari MBG dan juga untuk masyarakat di Indonesia," ujarnya.
Nanik menuturkan rencananya 300.000 hektare lahan akan dibuka di luar Pulau Jawa, sementara 200.000 hektare di Pulau Jawa. Dia menyebut Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Agrinas akan langsung bergerak membuka 500.000 hektare lahan.
Selanjutnya: Ada 115 Kios Jual Pupuk Subsidi di atas HET, Mentan: Jika Terbukti, Izin Akan Dicabut
Menarik Dibaca: Cara Mengaktifkan Fitur Facebook Pro, Ikuti Langkah Demi Langkah Berikut Ini Ya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News












