Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah Indonesia menonjolkan sejumlah inovasi digital dan program inklusif nasional dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar di Johannesburg, Afrika Selatan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut Indonesia memamerkan keberhasilan implementasi QRIS serta Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai contoh solusi nyata pembangunan inklusif dan berbiaya efisien.
Airlangga menjelaskan, KTT G20 tahun ini bersejarah karena untuk pertama kali digelar di benua Afrika di bawah Presidensi Afrika Selatan. Mengusung tema Solidarity, Equality, and Sustainability, forum ini dihadiri 37 kepala negara dan pimpinan organisasi internasional seperti PBB, IMF, dan World Bank. KTT ini juga menandai berakhirnya estafet kepemimpinan negara-negara Global South sejak Indonesia menjadi tuan rumah pada 2022.
Pada hari pertama, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menghadiri dua sesi utama. Sesi pertama membahas ekonomi inklusif dan pembiayaan pembangunan, sementara sesi kedua menyoroti pengurangan risiko bencana, perubahan iklim, transisi energi, dan sistem pangan.
Baca Juga: Gibran di KTT G20: Indonesia Dorong Ekonomi Inklusif dan Pembiayaan Adil
Dalam pidatonya, Wapres menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi global harus kuat, adil, dan inklusif. Ia mendorong pembiayaan internasional yang lebih mudah diakses negara berkembang, termasuk melalui penghapusan utang, skema pembiayaan inovatif, blended finance, hingga pembiayaan transisi hijau.
Salah satu contoh praktik baik yang disampaikan Indonesia adalah penggunaan QRIS. Airlangga menyebut adopsi sistem pembayaran digital ini telah meluas di kawasan ASEAN hingga Jepang dan Korea.
"Bapak Presiden juga menyampaikan salah satu contoh solusi digital sederhana yang dilakukan Indonesia dan berbiaya rendah, itu salah satunya QR, dan QR ini diadopsi oleh berbagai negara di ASEAN, bahkan negara lain di Jepang maupun di Korea," ungkap Airlangga dalam konferensi pers secara virtual, Minggu (23/11/2025).
Selain digitalisasi, Indonesia juga menyoroti pentingnya ketahanan pangan sebagai agenda strategis. Dalam masalah kelaparan yang melanda penduduk 720 juta penduduk dunia, Perintah RI mengklaim program MBG bisa menjadi solusi nyata masalah yang dihadapi.
"Di dalam KTT ini adi disampaikan juga dalam laporan terakhir, 720 juta penduduk dunia masih dalam kelaparan, program Makan Bergizi Gratis bisa menjadi contoh nyata yang turut mendorong kemanfaatan produk lokal, pemberdayaan petani, peternak, serta perluasan kegiatan ekonomi yang supply chain-nya bisa mencapai ke seluruh pelosok Indonesia," ungkap Airlangga.
Baca Juga: Aliran Modal Asing Masuk Rp 2,29 Triliun pada Pekan Ketiga November 2025
Wapres juga menggarisbawahi tantangan bencana yang dihadapi Indonesia sebagai negara kepulauan di ring of fire. Ia menilai banyak bencana bersifat antropogenik dan mencontohkan konflik di Gaza, Ukraina, Sudan, dan Sahel sebagai isu kemanusiaan yang memerlukan perhatian global. Indonesia mendorong G20 menempatkan aspek kemanusiaan di pusat tata kelola global.
Airlangga menambahkan, berbagai negara, termasuk Afrika Selatan, memperkuat pesan Indonesia dalam mendorong inklusivitas dan penguatan suara Global South. Afrika dianggap memiliki potensi besar sebagai “benua masa depan” dengan pertumbuhan cepat dan peran penting dalam stabilitas ekonomi global.
Di sela-sela KTT, Wapres juga menghadiri Miktar Leaders Gathering bersama pemimpin Meksiko, Korea Selatan, Turki, dan Australia. Selain itu, digelar sejumlah pertemuan bilateral dengan PM Ethiopia, PM Vietnam, Presiden Angola selaku Chair African Union, Presiden Finlandia, Dirjen WTO, dan Sekjen UNCTAD.
Selanjutnya: Harga Emas Galeri 24 dan UBS di Pegadaian Minggu (23/11): Galeri 24 Turun, UBS Naik
Menarik Dibaca: Harga Emas Galeri 24 dan UBS di Pegadaian Minggu (23/11): Galeri 24 Turun, UBS Naik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













