Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Secara bertahap tempat-tempat pariwisata mulai dibuka di tengah situasi pandemi Covid-19 menjelang penerapan kenormalan baru atau new normal dengan tetap mentaati protokol kesehatan. Namun, standar protokol kesehatan di sektor pariwisata ini dinilai adanya perbedaan dengan protokol kesehatan pada umumnya.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif saat ini tengah berupaya menggodok kembali produk wisata yang akan ditawarkan untuk wisatawan mancanegara. Salah satunya adalah menggaet wisatawan Australia. Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya mengatakan, selama ini Australia adalah pasar yang penting bagi Indonesia, terutama Bali.
Baca Juga: Investasi Asing Global Akan Turun Setengahnya dalam Dua Tahun ke Depan
Berdasarkan data tahun 2019, Australia merupakan penyumbang wisatawan terbesar kedua ke Bali setelah Cina. Tercatat tahun lalu wisman asal Australia yang berkunjung ke Bali sebanyak 1.241.128 orang. "Karena itu penting bagi Indonesia untuk dapat terus menjalin kerja sama dengan mitra-mitra industri pariwisata dari Australia," kata Nia dalam siaran resmi, Kamis (18/6).
Nia menambahkan, caranya dengan terus memberikan product update kepada industri di Australia, terkait apa yang sudah dikerjakan oleh Indonesia. Nia juga meminta agar pemerintah daerah untuk mempersiapkan destinasi wisata dan menyambut kembali kunjungan wisatawan kelak. "Dengan demikian pariwisata Indonesia diharapkan menjadi 'top of mind' dalam pilihan calon wisatawan, khususnya Australia," ujar Nia.
Nia menyebut, Indonesia terus berupaya menekan penyebaran Covid-19. Di sektor pariwisata, Kemenparekraf telah menyiapkan handbook (buku pedoman) yang mengacu pada standar global sebagai panduan teknis bagi pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Baca Juga: Skenario terburuk pertumbuhan ekonomi negatif terjadi juga kuartal II-2020 ini
“Handbook ini merupakan turunan yang lebih detil dari protokol yang sedang disusun oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berdasarkan masukan dari Kemenparekraf untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujar Nia.
Menurutnya, dengan diterapkannya protokol dengan baik, diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan wisatawan. Hal itu penting lantaran kepercayaan masyarakat menjadi kunci dalam percepatan pemulihan ekonomi. Karena itu, protokol kesehatan mesti menjadikan perhatian untuk diimplementasikan secara ketat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News