kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenkop UKM kembangkan koperasi berbasis kawasan, komunitas dan komoditas di 2021


Kamis, 31 Desember 2020 / 15:22 WIB
Kemenkop UKM kembangkan koperasi berbasis kawasan, komunitas dan komoditas di 2021
ILUSTRASI. Koperasi Simpan Pinjam. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) akan fokus kembangkan koperasi di tahun 2021 berbasi pada kawasan, komunitas dan komoditas.

Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM Rulli Nuryanto menjelaskan, sehingga dengan skema tersebut, koperasi dapat tumbuh dan berkembang dari potensi anggotanya untuk membangun ekosistem yang saling menguatkan dalam suatu wilayah atau daerah, berdasarkan produk unggulan lokal.

Untuk menyiapkan koperasi di tahun 2021, maka positioning koperasi akan didukung melalui program Digitalisasi Perkoperasian dan UMKM yang dituangkan dalam kegiatan Pengembangan dan Pembaruan Perkoperasian.

"Sehingga, langkah inovasi koperasi dapat dilaksanakan dengan cara mengembangkan teknologi, pengembangan database UMKM anggota koperasi dan penguatan sistem pengawasan koperasi," ujar Rulli dalam siaran pers pada Kamis (31/12).

Guna mendukung proses digitalisasi koperasi, KemenkopUKM juga telah membangun Portal Inovasi dan Transformasi Digital Koperasi (IDXCoop) yang telah dilaunching pada 19 November 2020 lalu, dan telah diakses sekitar 582 unit koperasi yang terigistrasi website idxcoop.kemenkopukm.go.id.

Rulli menambahkan, keberadaan 1.235 Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL) di 33 provinsi dan 341 kabupaten/kota, dapat berperan sebagai mentor dan motivator bagi gerakan koperasi, sekaligus sebagai upaya edukasi perkoperasian kepada masyarakat. "Yang pasti, kegiatan pendampingan di lapangan merupakan kunci proses transformasi koperasi memasuki ekosistem digital," imbuhnya.

Baca Juga: Tahun 2021, KemenKop UKM optimalkan strategi transformasi koperasi modern

Pengembangan koperasi di masa pandemi Covid-19, dapat dimulai atau dilihat juga dari pengelompokkan koperasi berdasarkan jenisnya. Dimana, koperasi konsumen ada 59,2%, koperasi jasa 20%, koperasi simpan pinjam 13,4%, koperasi produsen 4,9% dan koperasi pemasaran 2,6%.

Jenis koperasi konsumen yang paling dominan tersebut, didorong untuk dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk merespon kebutuhan anggotanya. Sehingga, dengan layanan digital, Rulli menyebut, koperasi dapat meningkatkan kualitas layanan pemenuhan kebutuhan konsumsi anggotanya.

Merespon masa pandemi, koperasi dapat menerapkan beberapa langkah strategis. Diantaranya, meningkatkan komitmen anggota terhadap koperasinya, sehingga identitas anggota sebagai pemilik dan pengguna jasa koperasi dapat mempertahakan kontinuitas usaha koperasi. Perlu juga meningkatkan komunikasi antara pengurus, pengawas dan pengelola koperasi kepada anggotanya.

Pengurus dan pengelola koperasi juga dapat mengembangkan usaha online bagi anggotanya, untuk menangkap bertumbuhnya bisnis digital saat ini. Selain itu, koperasi juga dapat melakukan kerja sama antar koperasi, sehingga koperasi yang lebih besar dapat mendukung koperasi yang skala usahanya lebih kecil melalui kemitraan dan jaringan usaha.

"Kami telah menyiapkan berbagai bentuk pelatihan kompetensi dan pendampingan kepada koperasi yang membutuhkan pengembangan usahanya," ujar Rulli.

Selanjutnya: Langkah Kemenkop UKM bidik kenaikan rasio kewirausahaan nasional hingga 3,9% di 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×