Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koperasi dan UKM menyebut ada pelaku UMKM yang terdampak Covid-19 hingga tidak dapat lagi beroperasi dan ada beberapa yang masih bertahan. Pelaku UMKM yang bertahan mayoritas beralih bisnis memproduksi APD, seperti masker, baju pelindung, face shield, apron pelindung, hingga hand sanitizer.
Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM Victoria Simanungkalit menuturkan bagi pelaku UMKM yang masih bertahan, pihaknya akan mendukung kebutuhannya. Victoria juga menyebut UMKM yang dijalankan oleh teman disabilitas juga tak lepas dari perhatian Kemenkop dan UKM.
"Ada 330 UKM di 16 provinsi, ini yang jadi supplier APD dan kita akan kurasi dengan Karya Nusantara yang diinisisiasi PT Daruma menjadi katalog. Kemarin yang kurasi sudah 80 UKM," jelas Victoria dalam konferensi pers via daring pada Kamis (16/4).
Baca Juga: Sebanyak 37.000 pelaku UMKM terdampak wabah virus corona
Guna memudahkan kurasi para UMKM yang ada di daerah-daerah, Victoria menyebut pihaknya bersama Daruma akan mencari UKM Champion ditiap daerah yang akan membantu dalam proses quality control UKM lainnya tersebut.
"Provinsi yang kami QC masih di Jabodetabek, nah kalau kembangkan ke daerah kami harus kerjasama dengan pihak daerah cari champion di daerah. Nah nanti champion bisa jadi QC UKM di daerah supaya standar di daerah sama. Ini proses perlu waktu, strategi karena kita kan sekarang tidak bisa datang ke daerah," imbuhnya.
Sudah ada pesanan masker non medis dari Kimia Farma sebanyak 1 juta yang dipesan melalui program ini. Sayang Victoria tidak menyampaikan berapa harga yang disepakati untuk pemesan dari Kimia Farma tersebut. Ia menyebut masker non medis yang dipesan merupakan jenis masker lapis tiga.
Mengenai siapa saja UKM yang akan mengerjakan pesanan-pesanan dari buyer besar melalui program Kemenkop UKM ini, Victoria ingin semua UKM mendapatkan keselamatan yang sama.
"Pesanan dari Kimia Farma, masker non media tiga ply, harga sudah ada kesepakatan, ini sedang kami konsolidasi dengan Daruma sebagai QC siapa yang siap UKM. Kami harap jangan UKM itu itu aja biar banyak UKM yang nikmati peluang bisnis ini," tutur Victoria.
Hal tersebut disetujui oleh Ketua Tim Karya Nusantara Deasy Nurmalasari, bahwa UKM yang siap memproduksi APD mendapat kesempatan yang sama.
"Konsolidasi UKM yang tergabung dengan kami banyak, kami pahami kalau mereka berharap pada kami, kami ingin semua terbagi. Kami akan lihat kapasitas produksi, cari champion yang akan rangkul konveksi sekitarnya, tergantung kapasitas produksi," terang Deasy
Deasy juga menambahkan untuk APD ada uji laboratorium. Saat ini sudah ada beberapa APD yang diuji lab, target minggu ini sudah dapat keluar hasil pengujian.
"Untuk bahan baku kami tidak ingin fokus ke satu bahan saja agar tidak terjadi kelangkaan, Kami mencari alternatif bahan lain yang memiliki standar yang sama denhan yang diterapkan," jelasnya.
Baca Juga: Bantu UMKM di tengah wabah corona, restrukturisasi kredit terus digalakan
Kemenkop dan UKM juga berharap para pelaku yang beralih produksi menjadi produsen APD tetap melanjutkan produksi meski pandemi sudah usai. Pihaknya berharap para pelaku UMKM APD dapat menjadi supplier bagi pengadaan di Kementerian/Lembaga dan BUMN nantinya walau wabah berakhir.
Oleh karenanya Victoria menyebut pihaknya menyiapkan pelaku UMKM APD dari segi kapasitas produksi, kualitas, dan ketepatan pengiriman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News