Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tercatat ada sekitar 37.000 pelaku Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) yang melapor ke Kementerian Koperasi dan UKM merasakan dampak adanya wabah Covid-29 ke usaha mereka.
Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Fiki Satari menyebut, data yang didapatkan tersebut masih bergulir hingga saat ini.
Baca Juga: Mitigasi dampak covid-19, Kementerian PUPR sediakan ruang usaha bagi UMKM
Data didapat dari laporan pelaku UMKM melalui berbagai sumber yakni hotline call center Kemenkop dan UKM, Dinas terkait di daerah, serta asosiasi pendamping UMKM.
"Data yang masuk ini secara umum ya 87% yang terdampak merupakan usaha level mikro, dikaitkan dengan skema program yang didesain 54,2% belum miliki tabungan usaha," kata Fiki dalam Konferensi pers yg via daring pada Kamis (16/4).
Dari data laporan tersebut 56% melapor karena terjadi penurunan penjualan, 22% mengaku kesulitan permodalan, 15% melapor bahwa terjadi distribusi yang terhambat, dan 4% melaporkan kesulitan bahan baku. Untuk yang lainnya Fiki menyebut masih minor
Baca Juga: Saham perbankan, BBCA, BBRI, BMRI dan BBNI jatuh, begini penjelasan analis
Fiki menambahkan, penting data yang dikonsolidir kemudian diagregasi untuk dapat mendesain program dengan memastikan pelaku koperasi dan UKM yang terdampak dapat menerima program secara cepat dan tepat.
"Komitmen Presiden sudah clear, bahwa yang diprioritaskan adalah pelaku usaha mikro, kecil, menengah," jelas Fiki.
Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM Victoria Simanungkalit, menambahkan bagi UMKM yang tidak bisa bertahan ditengah wabah Covid-19 sudah disiapkan program bantuan langsung tunai dan juga kartu pra kerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News