kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenkop UKM dorong peningkatan akses pembiayaan bagi UMKM


Senin, 18 Januari 2021 / 13:28 WIB
Kemenkop UKM dorong peningkatan akses pembiayaan bagi UMKM
ILUSTRASI. Seorang pengusaha handcrafted ceramics tengah membuat keramik pesanan pelanggan di workshop miliknya di Tangerang Selatan


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) terus mendorong peningkatan akses UMKM pada lembaga pembiayaan.

Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) Hanung Harimba Rachman mengatakan, dalam mendorong UMKM bangkit, pihaknya berupaya agar program pemulihan ekonomi tahun depan akan dilakukan.

Selain itu, Kemenkop UKM melalui kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak juga berupaya mewujudkan semangat UU Cipta Kerja bagi UMKM dan koperasi. Di antaranya berupa meningkatnya rasio partisipasi UMKM dalam rantai pasok global.

Kemudian, mempercepat digitaliasi UMKM. Saat ini baru 10,25 juta UMKM yang terhubung dengan platform digital. Sementara itu baru 0,73 persen koperasi yang terhubung dengan platform digital.

Kemenkop UKM juga mendorong agar koperasi sebagai pilihan rasional untuk kegiatan usaha masyarakat.

Baca Juga: BKPM pastikan kerja sama senilai Rp 1,5 triliun dengan UMKM masuk dalam rantai pasok

“Pembiayaan yang mudah dan murah bagi UMKM terus akan didorong, sehingga UMKM yang didukung lembaga pembiayaan saat ini yang hanya baru 11,11% akan meningkat,” kata Hanung dalam diskusi bertajuk Kebangkitan UMKM untuk mendorong perekonomian nasional, Senin (18/1).

Selain itu, Kemenkop UKM berharap implementasi kebijakan 40% alokasi belanja kementerian/lembaga untuk menyerap produk UMKM bisa segera terealisasi.

“Terakhir, penerapan penyediaan minimal 30% dari total lahan area komersial infrastruktur publik untuk tempat pengembangan usaha UMKM,” tutur Hanung.

Lebih lanjut Hanung mengatakan, pandemi Covid-19 menyebabkan UMKM terpuruk karena tergerusnya omzet. Namun pandemi juga mengajarkan untuk menata kembali kehidupan dengan cara yang lebih baik.

Ia mengatakan, kebangkitan UMKM dan koperasi merupakan kunci pemulihan ekonomi. Terutama kontribusinya terhadap penyerapan tenaga kerja di tengah tantangan saat ini yaitu meningkatnya jumlah pengangguran.

“Namun hal ini masih sangat bergantung pada perkembangan Covid-19 dan proses vaksinasi. Jika penularan bisa ditekan dan vaksinasi berhasil dilaksanakan, maka akan berdampak positif pada perekonomian nasional,” tutur Hanung.

Sementara itu, Wakil Menteri Kementerian BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, saat ini Kementerian BUMN menggagas integrasi holding ultra mikro (Umi) antara BRI, PT Pegadaian, dan PT Permodaan Nasional Madani (PNM).

Baca Juga: Ini alasan Kementerian BUMN bentuk holding pembiayaan mikro

Tujuan utama integrasi ultra mikro adalah untuk membangun ekosistem untuk para pelaku usaha ultra mikro saat ini belum terjangkau akses pembiayaan keuangan formal.

“Holding ultra mikro diharapkan akan menysasar 57 juta nasabah ultra mikro, yang 30 juta di antaranya masih belum punya akses keuangan formal,” ujar Kartika.

Kartika bilang, integrasi tersebut difokuskan pada cost of fund, sinergi jaringan, serta sinergi digitalisasi. Ia meyakini hal tersebut dapat mengumpulkan satu data yang bisa jadi sumber data UMKM nasional dan menjangkau puluhan juta pelaku UMKM.

“Sehingga di masa depan pemerintah bisa melakukan berbagai program dukungan UMKM dengan tepat sasaran menggunakan data yang dibangun di ekosistem ini,” tutur Kartika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×