Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koperasi (Kemenkop) mencatat, hingga Jumat (13/6) Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang telah terbentuk dan legal mencapai 31.888 unit.
Kemudian, Koperasi Merah Putih yang dalam proses transaksi pendirian dan perubahan di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum sebanyak 36.133 unit.
Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono optimistis pada akhir Juni 2025 seluruh pengurusan badan hukum Koperasi Merah putih akan rampung dan siap untuk diluncurkan Presiden Prabowo Subianto pada 12 Juli 2025 , bertepatan dengan momentum Hari Koperasi Nasional.
"Kita punya waktu 15 hari hingga akhir bulan Juni ini untuk bisa mencapai target 80.000 koperasi termasuk untuk proses pembentukan badan hukum," kata Wamenkop Ferry Juliantono usai menghadiri Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) di Kantor Kemenko Pangan Jakarta, Jumat (13/6).
Lebih lanjut, Ferry menjelaskan Rakortas tersebut juga telah diputuskan untuk masing-masing koordinator wilayah mengusulkan Kopdes Merah Putih yang sudah beroperasi untuk dijadikan model atau percontohan bagi koperasi-koperasi lainnya.
Diharapkan dengan percontohan koperasi desa yang eksisting dan sudah berjalan dengan baik, nantinya dapat direplikasi sehingga wilayah yang baru membentuk Kopdes Merah Putih dapat lebih mudah menjalankan aktivitas usahanya.
"Kami sudah mendapatkan titik - titik yang nantinya akan kita jadikan mockup (percontohan) meski harus diseleksi lagi. Koperasi percontohan ini yang sudah menggambarkan kondisi ideal," kata Ferry.
Satgas Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih akan memberikan beberapa opsi tempat yang akan dijadikan sebagai tuan rumah pelaksanaan peluncuran 80.000 Koperasi.
Dalam rangkaian launching tersebut nantinya Presiden Prabowo Subianto akan langsung proses bisnis yang dijalankan oleh Koperasi.
Sehingga, tim Satgas Percepatan Pembentukan Koperasi Merah Putih secara maraton melakukan berbagai upaya agar wilayah-wilayah yang belum melakukan musdesus dapat segera dilaksanakan.
Selain itu Satgas juga berupaya untuk menuntaskan permasalahan yang terjadi di lapangan dengan mendirikan posko di tingkat kecamatan yang difasilitasi oleh Kementerian Dalam Negari.
"Kita berinisiatif membentuk posko di setiap kecamatan dimana di sana nanti ada setiap dinas yang standby dan didampingi Kantor Wilayah Hukum untuk membantu mempercepat proses uploading ke sistem (untuk pengajuan Badan Hukum Koperasi)," kata Ferry.
Ferry menambahkan selain itu upaya untuk mengatasi kendala yang terjadi di lapangan merekomendasikan untun dibentuknya tim khusus percepatan verifikasi, serta pemanfataan kanal pelaporan.
Kemudian dilakukan pelatihan secara masif untuk proses Musdesus hingga legalitas, dan mendorong pembentukan satgas di pemerintah daerah, serta perlunya program Internet Masuk Desa.
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan bahwa 18 Kementerian/ Lembaga (K/L) dan pemerintah daerah (Pemda) all out untuk melaksanakan Instruksi Presiden (Inpres) No 9 tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan Merah Putih.
Keberadaan Koperasi ini diyakini akan menjadi ujung tombak bagi pembangunan ekonomi desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
"Kita semua harus kerja keras dengan konsep yang kuat agar ada kesetaraan dan kemandirian ekonomi kerakyatan, salah satu mekanismenya adalah melalui koperasi," kata Menteri Zulkifli Hasan.
Keberadaan Koperasi Desa/ Kelurahan Merah Putih nantinya juga dapat menjadi bagian dari mekanisme pemerintah menjaga gejolak harga pangan pokok seperti beras dan minyak goreng. Selama ini volatilitas harga di pasaran kerap sulit dibendung karena sistem operasi pasar yang kurang tepat.
Ke depan, sistem operasi pasar dapat dilakukan melalui Kopdes/ Kel Merah Putih karena dinilai akan langsung bersentuhan langsung dengan masyarakat sehingga gejolak pangan dapat lebih mudah dikendalikan.
"Kalau 80.000 Koperasi ini menjadi tempat operasi pasar maka besar sekali dampaknya, Kopdes akan punya peran sangat penting untuk menyelesaikan permasalahan volatilitas harga pangan," katanya.
Selanjutnya: Daya Beli Melemah, Simak Strategi Dapen BTN Tingkatkan Dana Kelolaan
Menarik Dibaca: 5 Manfaat Vitamin C untuk Rambut, Cegah Uban hingga Rambut Rontok!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News