kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.859   -4,00   -0,03%
  • IDX 7.400   17,62   0,24%
  • KOMPAS100 1.124   3,18   0,28%
  • LQ45 878   1,83   0,21%
  • ISSI 225   0,68   0,30%
  • IDX30 449   1,21   0,27%
  • IDXHIDIV20 537   0,96   0,18%
  • IDX80 128   0,36   0,28%
  • IDXV30 131   0,56   0,43%
  • IDXQ30 148   0,07   0,05%

Kemenkop Minta Kemendag Kaji Ulang Bea Masuk 0 Persen Susu Impor


Rabu, 13 November 2024 / 05:30 WIB
Kemenkop Minta Kemendag Kaji Ulang Bea Masuk 0 Persen Susu Impor
ILUSTRASI. Nama Negara : China;Jumlah penduduk : 1,373 miliar orang ?Populasi sapi : 104,1 juta ekor;Produksi per tahun : 35,7 juta ton Keterangan : - Negara Asia adalah pemimpin dunia dalam hal produksi susu sapi, duduk di posisi nomor tiga. Hal ekspor susu yang hanya untuk negara-negara Asia beberapa. Negara ini sekarang sangat berinvestasi dalam membangun peternakan sapi perah 100.000-sapi untuk ekspor susu ke Rusia, Rusia telah memutuskan untuk sebagian besar menghentikan impor susu nya dari negara-negara Uni Eropa. Menurut spekulasi, peternakan Cina adalah tiga kali lebih besar dari peternakan sapi perah terbesar di Amerika Serikat. ;Sumber foto : sozcu.com. Kementerian Koperasi meminta pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan, untuk mengkaji ulang bea masuk 0 persen pada susu impor.


Reporter: kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koperasi meminta pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan, untuk mengkaji ulang bea masuk 0 persen pada susu impor. 

Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono mengatakan, hal itu untuk melindungi peternak sapi perah lokal. “Sebaliknya pemerintah (harus) mengkaji ulang. Kalau bisa jangan 0 persen,” kata Ferry dalam konferensi pers di kantor Kemenkop, Jakarta Selatan, Senin (11/11/2024). 

Ferry menyebutkan, pemerintah seharusnya mempertimbangkan pemberlakuan tarif sesuai kepentingan nasional seperti dalam aturan Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO). 

Hal itu diungkapkan Wamenkop Ferry merespons demonstrasi buang susu di Boyolali, Jawa Tengah, dan Pasuruan, Jawa Timur.

Baca Juga: Peluang Beli Bagi Investor Selagi Harga Emas Terkoreksi

Ferry mengatakan, peraturan bea masuk 0 persen membuat para industri pengolahan susu (IPS) lebih memilih impor bubuk susu. Akibatnya, penyerapan susu segar dari peternak lokal tidak maksimal. 

“Kemendag juga mempertimbangkan kalau diberikan bea masuk 0 persen, akibatnya seperti ini,” kata Ferry. 

“Ini bisa dimintakan (dibahas) kembali, dalam rangka melindungi peternak susu sapi perah di Indonesia. Kami meminta ada barrier,” tambah dia. 

Apabila pemerintah tetap menjalankan bea masuk 0 persen, Ferry berharap ada insentif yang diterima para peternak sapi perah. 

“Yang sedang kami kaji, insentif apa yang diberikan peternak sapi perah, baik koperasi, UD, maupun perorangan, supaya mereka tidak terkena dampak,” kata Ferry. 

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi juga menyebutkan, industri pengolahan susu (IPS) lebih suka impor bubuk susu atau skim daripada menyerap susu segar dari peternak lokal. 

“Ini struktur pasarnya, IPS-IPS ini mengimpor susu jauh lebih murah. Impor dalam bentuk skim atau bubuk yang harganya lebih murah dari market price, harga pasar dunia,” kata Budi Arie dalam konferensi pers di kantor Kemenkop, Senin kemarin. 

Padahal, lanjut Budi Arie, kualitas bubuk susu yang diimpor belum tentu lebih baik daripada susu segar yang dihasilkan koperasi susu di Indonesia. 

Adapun para peternak sapi pernah menggelar demonstrasi dengan aksi mandi susu di Tugu Susu Tumpah, Boyolali, Jawa Tengah, pada Sabtu (9/11/2024). 

Aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes atas pembatasan kuota susu yang masuk ke pabrik atau industri pengolahan susu (IPS). 

Peternak juga menggelar aksi dengan membuang 50.000 liter atau 50 ton susu ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winong, Boyolali. 

Di Pasuruan, Jawa Timur, para peternak sapi perah juga membuang 500.000 liter susu akibat kalah bersaing dengan susu impor. 

Dalam video yang beredar di media sosial, tertulis narasi "Pabrik pengolah lebih pilih impor, peternak sapi buang 500 ribu liter susu segar."

Baca Juga: Banjir Susu Impor, Peternak Sapi Perah Gempor

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kemenkop Minta Kemendag Kaji Ulang soal Bea Masuk 0 Persen Susu Impor", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2024/11/12/111100326/kemenkop-minta-kemendag-kaji-ulang-soal-bea-masuk-0-persen-susu-impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×