Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani menargetkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026 pada kisaran 2,48% hingga 2,53% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani saat membacakan dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2026 dalam Sidang Paripurna DPR RI, Senin (20/5).
"Dalam menghadapi dan mengantisipasi tekanan dan dinamika global, kebijakan fiskal terus dirancang tetap ekspansif, tearah dan terukur," kata Sri Mulyani.
Baca Juga: Pemerintah Serahkan KEM-PPKF 2026 ke DPR Besok, Jadi Dasar Awal Pembahasan APBN 2026
Adapun pendapatan negara pada tahun 2026 ditetapkan pada kisaran 11,71% hingga 12,22% PDB.
Sementara itu, belanja negara pada tahun 2026 ditetapkan pada kisaran 14,19% hingga 14,75% PDB.
Ia menegaskan, kebijakan APBN atau fiskal sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi, melalui strategi counter cyclical yang efektif dan dari timing pelaksanaan menjadi penting.
Baca Juga: Pajak Ambrol, Defisit Anggaran Berisiko Jebol
"Dukungan kepada dunia usaha dan masyarakat akan terus diperkuat," katanya.
Selanjutnya: 5 HP Android Terbaik Selevel iPhone 16 Pro, Bisa Jadi Alternatif
Menarik Dibaca: Viral Resep Bolu Ketan Hitam Keju Tanpa Oven, Perpaduan Legit dan Lumer yang Sempurna
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News