kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.918   12,00   0,08%
  • IDX 7.194   53,44   0,75%
  • KOMPAS100 1.105   10,45   0,95%
  • LQ45 877   11,00   1,27%
  • ISSI 221   0,83   0,38%
  • IDX30 448   5,50   1,24%
  • IDXHIDIV20 540   5,09   0,95%
  • IDX80 127   1,35   1,07%
  • IDXV30 134   0,22   0,17%
  • IDXQ30 149   1,57   1,07%

Kemenkeu Siapkan Kebijakan untuk Lindungi Industri Tekstil Lokal


Senin, 11 November 2024 / 14:47 WIB
Kemenkeu Siapkan Kebijakan untuk Lindungi Industri Tekstil Lokal
ILUSTRASI. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, Febrio Nathan Kacaribu. Kolaborasi antar kementerian akan terus difokuskan untuk melindungi industri lokal, khususnya tekstil dalam menghadapi persaingan global.?


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kolaborasi antar kementerian akan terus difokuskan untuk melindungi industri lokal, khususnya tekstil dalam menghadapi persaingan global.

Hal ini dikarenakan sektor industri tekstil merupakan salah satu sektor yang sangat vital bagi perekonomian Indonesia lantaran memberikan lapangan pekerjaan bagi jutaan orang, mulai dari hulu hingga hilir.

Sebagai upaya untuk melindungi industri lokal, pemerintah telah melakukan sejumlah langkah proteksi, termasuk kebijakan safeguard dan anti-dumping untuk memastikan keberlangsungan industri tekstil dalam negeri.

Baca Juga: Sektor Industri Berpotensi Menjaring Investasi Baru dari China

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (BKF) Febrio Nathan Kacaribu mengatakan bahwa saat ini pihaknya mulai menindaklanjuti usulan Kementerian Perindustrian untuk mengenakan bea masuk tindakan pengamanan terhadap produk pakaian jadi.

Dalam hal ini, pemerintah tengah bekerja sama dengan sejumlah Kementerian dan Lembaga (KL), dengan koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, untuk segera merumuskan kebijakan yang tepat guna melindungi industri lokal.

"Kita siap bersama-sama melakukan pembahasan dan harapannya kita bisa langsung cepat rumuskan agar industri lokal kita khususnya pakaian jadi ini bisa dilindungi dari banyaknya barang impor yang memang cukup tinggi," ujar Febrio dalam Konferensi Pers di Jakarta, Jumat (8/11).

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi sektor tekstil dalam negeri adalah harga barang impor, terutama dari negara seperti Tiongkok, yang banyak mengekspor produk dengan harga yang jauh lebih murah. Menurut Febrio, situasi ini menambah ketatnya persaingan perdagangan global, yang memaksa Indonesia untuk bergerak cepat dalam melindungi industri lokal.

"Jadi ini akan kita siapkan bersama-sama dengan K/L terkait segara," tegasnya.

Baca Juga: Perang Dagang AS-China Berlanjut, Ekonomi Indonesia Berpotensi Terhambat

Selanjutnya: Permintaan Eropa dan Amerika Lemah, Continental Pangkas Proyeksi Penjualan

Menarik Dibaca: Mudahkan Transaksi Internasional, Kolaborasi Bank DBS & Topremit Raih Penghargaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×