Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konflik antara Rusia dan Ukraina belum juga usai. Alhasil, sejumlah harga komoditas pun menanjak. Salah satunya minyak mentah yang terus meroket, imbas dari adanya perang tersebut.
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengungkapkan, tren harga komoditas akan berdampak positif bagi pendapatan negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Secara keseluruhan, diharapkan defisit tetap terjaga dan pembiayaan APBN terutama dari sisi utang akan tetap dapat dipenuhi sesuai target. “Untuk itu, pemerintah senantiasa memonitor kondisi tersebut, sehingga diharapkan tidak mengganggu APBN secara keseluruhan,” tutur Luky kepada Kontan.co.id, Jumat (4/3).
Adapun, menakar volatilitas pasar keuangan, Luky bilang, Pemerintah telah menyiapkan berbagai strategi pemenuhan pembiayaan APBN yang dinamis, oportunistik, dan pruden.
Baca Juga: Menakar Dampak Geopolitik Rusia-Ukraina Terhadap Ekonomi Indonesia
Pemerintah juga memiliki beberapa instrumen untuk menyerap kemungkinan volatilitas pasar keuangan, seperti optimalisasi pemanfaatan Sisa Anggaran Lebih (SAL) tahun lalu dan fleksibilitas penarikan pinjaman tunai.
“Serta juga adanya potensi kenaikan pendapatan APBN yang dapat digunakan mengurangi kebutuhan pembiayaan,” imbuh Luky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News