Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah belum berencana menurunkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) yang saat ini ditetapkan sebesar 11% untuk selain barang mewah.
Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu mengatakan, rencana penurunan tarif PPN tersebut belum dibahas dalam internal pemerintah.
"Belum ada pembicaraan internal," ujar Anggito kepada awak media di Gedung DPR, Kamis (18/9/2025).
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan hingga saat ini rencana penurunan tarif PPN belum masuk dalam pembahasan pemerintah.
"Belum kita bahas," kata Airlangga, Senin (15/9/2025) lalu.
Baca Juga: Tarif PPN Bakal Diturunkan Lagi? Ini Kata Menko Airlangga
Untuk diketahui, di media sosial ramai yang memperbincangkan rencana pemerintah untuk kembali menurunkan tarif PPN menjadi 8%.
Rencana ini diungkapkan oleh akun Threads @sukabyangmalang belum lama ini. Namun, hingga saat ini belum ada penjelasan resmi terkait hal tersebut.
Sebelumnya, Ketua Komisi XI DPR RI juga mengusulkan penurunan tarif PPN dari 11% menjadi 10%. Menurutnya, penurunan tarif tersebut dapat memberikan ruang bagi konsumsi masyarakat.
Sementara itu, Peneliti Center of Economic and Law Studies (Celios) Jaya Darmawan mendorong pemerintah menurunkan tarif PPN menjadi 8%.
Jaya bilang, penurunan tarif tersebut dapat memberikan dampak positif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), output ekonomi, dan pendapatan masyarakat.
"Makanya kita dorong ada baiknya sebenarnya tarif PPN itu diturunkan jadi 8%," kata Jaya.
Baca Juga: Setoran PPN dan PPh Badan Masih Kontraksi, Bukti Ekonomi Nasional Masih Tertekan?
Menurut Jaya, kekhawatiran pemerintah bahwa penerimaan negara bisa berkurang hingga Rp 70 triliun jika PPN tidak dinaikkan, tidak sepenuhnya tepat.
Dalam hitungan Celios, skenario penurunan tarif PPN hingga 8% diproyeksikan dapat meningkatkan konsumsi masyarakat sebesar 0,74% dan mendorong pertumbuhan PDB hingga Rp 133,65 triliun.
Dampak pengganda ini pada akhirnya turut meningkatkan kontribusi terhadap penerimaan pajak bersih hingga mencapai Rp 1 triliun per tahun.
Selanjutnya: IHSG Ditutup Terkoreksi 0,21% Kamis (18/9), Top Losers LQ45: AMRT, MAPA, MDKA
Menarik Dibaca: Inovasi Robotik Merambah Dunia Kesehatan Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News