kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.858   20,00   0,13%
  • IDX 7.303   107,83   1,50%
  • KOMPAS100 1.122   17,21   1,56%
  • LQ45 893   16,28   1,86%
  • ISSI 223   2,00   0,91%
  • IDX30 457   8,66   1,93%
  • IDXHIDIV20 551   11,40   2,11%
  • IDX80 129   1,83   1,44%
  • IDXV30 137   2,38   1,77%
  • IDXQ30 152   3,03   2,03%

Kemenkes Laporkan 35 Kasus Probable Hepatitis


Minggu, 18 September 2022 / 18:50 WIB
Kemenkes Laporkan 35 Kasus Probable Hepatitis
ILUSTRASI. Symbolic picture vaccination against hepatitis. Kemenkes Laporkan 35 Kasus Probable Hepatitis.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengatakan Kemenkes telah memeriksa 91 kasus dugaan hepatitis akut di Indonesia. Dari jumlah tersebut 35 di antaranya probable, 7 pending, 49 discarded.

“Kasus hepatitis akut ini tersebar di 22 provinsi. Jadi tidak semua provinsi ada kasus hepatitisnya,” ujar Syahril dalam keterangan yang dihimpun Kontan.co.id, Minggu (18/9).

Dari 22 provinsi ini kasus terbanyak ada di DKI Jakarta dengan 12 kasus probable dan 3 kasus pending, DIY 3 kasus probable dan 0 kasus pending, serta Jawa Tengah 2 kasus probable dan 2 kasus pending.

Status pasien dari 35 probable dan 7 pending paling banyak jenis kelamin laki-laki usia 0 sampai 5 tahun.

Baca Juga: Kemenkes: Ada 9 Kasus Dugaan Cacar Monyet di Indonesia, Hasil PCR Semuanya Negatif

Syahril mengungkapkan dari 35 probabel yang dilakukan pemeriksaan dan dikaji oleh komite ahli telah diketahui bahwa patogen paling banyak ditemukan pada pasien adalah EBV (6 dari 29 pasien diperiksa lalu diikuti CMV dan Torque Teno virus (5 dari 29 pasien diperiksa).

Berdasarkan hasil PCR dan metagenomik, 5 dari 29 pasien probable terdeteksi virus dari famili herpesviridae (CMV, HSV1, HHV-6A, HHV1, EBV). Gejala yang dialami pasien di antaranya demam, kuning, mual.

“Gambaran gejala klinis 35 kasus probable itu terbanyak adalah demam, kuning, mual, muntah, hilang nafsu makan,” ucap Syahril.

Dikatakan Syahril, kapasitas laboratorium tekah ditambah, Kementerian Kesehatan sudah mempunyai 33 laboratorium yang memiliki kemampuan pemeriksaan hepatitis.

Baca Juga: Kemenkes: Sampai Saat Ini Belum Ditemukan Kasus Monkeypox di Indonesia

“Sudah ada 33 laboratorium yang semula ada 2. Sudah dilakukan pelatihan dan sudah melakukan pemeriksaan – pemeriksaan,” ungkap Syahril.

Dokter Spesialis Kesehatan Anak Hanifah Oswari mengatakan kasus hepatitis tetap ada namun kasusnya sekarang tidak sebanyak seperti awal kasus. Saat ini masih ada 7 kasus hepatitis yang belum dibahas.

“Perkembangan dari Hepatitis ini kita belum mengetahui penyebabnya. Memang tetap ada terus-menerus tetapi tidak sebanyak di awal-awal kita ketemu. Jadi sekarang ini tetap masih ada 7 yang belum kami bicarakan. Meskipun tidak banyak tetapi kasusnya masih ada. Itu yang perlu kita perhatikan, perlu tetap waspada tetapi tingkat kewaspadaannya tidak seperti yang di awal-awal,” ucap Hanifah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×