kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenhub berharap tol laut bisa jaga keberlangsungan logistik di tengah pandemi


Minggu, 21 Juni 2020 / 10:28 WIB
Kemenhub berharap tol laut bisa jaga keberlangsungan logistik di tengah pandemi
ILUSTRASI. Kemenhub Manfaatkan Kapal Tol Laut Salurkan APD ke Pelosok. DOK Kemenhub


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan terus mengoptimalkan layanan tol laut untuk memastikan kelancaran pengiriman logistik di tengah pandemi Covid-19.

Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, tol laut merupakan salah satu program Kemenhub untuk menjamin keberlangsungan logistik di seluruh wilayah Indonesia.

"Tol Laut di tengah Pandemi ini diharapkan mampu menjaga berlangsungnya pasokan logistik ke seluruh wilayah Indonesia," kata Budi dalam keterangan tertulis, Minggu (21/6).

Baca Juga: Begini progres jalan tol Kuala Tanjung-Parapat yang menjadi akses ke Danau Toba

Dia juga mengatakan, industri pelayaran memiliki peran penting untuk mendukung program ini mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan yang dihubungkan melalui jalur laut. Karenanya, pelayaran swasta nasional diharapkan bisa ikut terlibat aktif dalam program tol laut dengan melayani beberapa trayek yang diselenggarakan Kemenhub.

"Saat ini kami telah berupaya semaksimal mungkin agar tol laut dapat lebih baik memberikan layanan kepada masyarakat di seluruh Indonesia, khususnya bagi saudara-saudara kita di Timur Indonesia. Dan untuk memaksimalkan Tol laut butuh peran semua pihak agar benar-benar dapat memaksimalkan kapasitas angkut yang ada di dalam kapal sehingga dapat menurunkan disparitas harga," kata Budi.

Lebih lanjut, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub, Wisnu Handoko menjelaskan, untuk mencapai disparitas harga yang proporsional maka harus dilakukan perbaikan semua aspek secara simultan oleh seluruh lembaga terkait. Menurutnya, jika disparitas harga menjadi satu-satunya aspek yang dijadikan prioritas, maka hal ini tidak akan bisa diselesaikan hanya dengan program tol laut.

"Untuk menyelesaikan masalah disparitas harga, hal yang harus dilakukan di antaranya adalah dengan memperkuat supervisi perdagangan antar pulau. Lalu menerapkan digitalisasi salah satunya dengan National Logistik Ekosistem dan yang terakhir yaitu pengembangan sarana prasarana infrastruktur pelabuhan secara terus menerus mengikuti kebutuhan jumlah dan jenis komoditi," kata Wisnu. 

Menurut Wisnu, program tol laut juga merespon permintaan daerah dengan cepat. Khususnya bila ada daerah yang ingin disinggahi kapal-kapal tol laut. Dia mengambil contoh Bupati Pulau Morotai yang meminta tambahan rute untuk menjual hasil laut mereka ke Pulau Jawa. Menurut dia, permintaan ini direspon dengan memberi fambahan singgal rute kapal tol laut dari satu rute menjadi dua rute.

Baca Juga: Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat bakal buka konektivitas ke Danau Toba

"Kami berharap tambahan rute ini dapat meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat, sebab kita ketahui kalau Pulau Morotai sangat bagus hasil lautnya," tambah Wisnu. 

Wisnu juga mengatakan layanan tol laut terus diperbaiki. Diantaranya dengan mengupdate platform Logistic Communication System (LCS) dimana hal ini dilakukan untuk mengakomodir Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 53 tahun 2020.

Dalam peraturan tersebut ada jenis muatan/barang yang boleh diangkut. Dan untuk mempermudah pengguna jasa maka pada layanan LCS hal tersebut maka pihaknya melengkapi dengan pilihan jenis barang yang ingin diangkut.

Performa kapal kapal tol laut terus ditingkatkan ketepatan waktu roundturn voyage-nya dengan dipantau melalui tracking system LCS. Proses stuffing kontainer di pelabuhan muat Tanjung Perak dan Tanjung Priok juga diawasi oleh petugas dari otoritas pelabuhan. 

"Sampai Mei 2020 load factor muatan berangkat sudah cukup bagus rata rata di atas 70% bahkan ada trayek yang mencapai 95%," jelas Wisnu.

Sejak awal tahun ini, program tol laut juga bekerjasama dengan Satgas Pangan yang melakukan penegakan hukum terhadap pelaku usaha yang melakukan penimbunan, monopoli dan menjual harga barang secara tidak wajar.

Baca Juga: Bantu kendalikan harga sembako di Papua, Pelni upayakan pasar murah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×