kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Kemendagri Sebut 7%-16% Penduduk RI Rentan Kelaparan


Rabu, 14 Agustus 2024 / 16:30 WIB
Kemendagri Sebut 7%-16% Penduduk RI Rentan Kelaparan
ILUSTRASI. JAKARTA,16/6-PERCEPATAN PROGRAM VAKSINASI. Warga beraktifitas di pemukiman penduduk Rumah Susun Tanah Tinggi, Jakarta, Rabu (16/6/2021). Restuardy Daud


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mencatat 7% hingga 16% masyarakat Indonesia masih rentan mengalami kelaparan. Hal ini perlu menjadi perhatian penting pemerintah agar menjaga stok pangan dalam negeri.

Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Restuardy Daud menyampaikan, meski wilayah pertanian Indonesia cukup luas, namun produktivitas pertanian seperti menanam padi malah terjadi penurunan.

Badan Pusat Statistik (BPS) bahkan mencatat terjadi inflasi beras sebesar 0,94% pada Juli 2024. Menurunnya produktivitas padi tersebut yang akhirnya membuat pemerintah mencari sumber pasokan impor dari negara lain.

Baca Juga: Pertumbuhan Ritel Semester II 2024 Berpotensi Melemah, Aprindo Beberkan Sebabnya

Akan tetapi, permasalahannya adalah India, Kamboja, dan Thailand yang selama ini menjadi importir beras ke Indonesia sudah menutup memberikan pangan mereka.

“Ini yang menjadi tantangan kepada kita untuk menjamin kecukupan pangan ini setidaknya sampai beberapa waktu kedepan,” tutur Restuardy dalam agenda Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Wilayah Jawa, Rabu (14/8).

Menurutnya, pemerintah juga harus mencontoh Singapura yang justru luas lahan pertaniannya lebih sedikit dibandingkan Indonesia, tetapi ketahanan pangan negara tersebut di atas Indonesia, meski diperoleh dengan cara impor.

Ia menyebut, terdapat beberapa cara untuk meningkatkan ketahanan pangan dalam negeri. Misalnya dengan teknologi penggilingan padi yang bisa meningkatkan efisiensi, yakni mempercepat kualitas produksi gabah menjadi beras premium.

Selain itu, alih fungsi lahan yang masih cenderung terjadi dari waktu ke waktu juga masih menjadi PR (pekerjaan rumah) pemerintah untuk memperbaiki derajat ketahanan pangan secara nasional.

“Ini juga jadi bagian yang bisa menentukan langkah ketahanan pangan kita ke depan,” ungkapnya.

Baca Juga: Kemenkeu Ungkap Sebanyak 22.449 Pembeli Sudah Manfaatkan Diskon Pajak Perumahan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×