kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemendag yakin pasokan dan harga bahan pangan stabil saat bulan puasa


Minggu, 11 April 2021 / 16:30 WIB
Kemendag yakin pasokan dan harga bahan pangan stabil saat bulan puasa
ILUSTRASI. Kemendag yakin pasokan dan harga bahan pangan stabil saat bulan puasa


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) meyakini pasokan serta harga bahan pangan akan stabil selama bulan puasa hingga lebaran tahun ini.

"Dari hasil pantauan kita, Insya Allah kami meyakini [pasokan dan harga stabil]," ujar  Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Syailendra kepada Kontan, Minggu (11/4).

Menurut Syailendra, pihaknya selalu melakukan pemantauan langsung ke lapangan setiap harinya. Pemantauan ini pun dilakukan dari sisi pasokan hingga jalur distribusi. Dia pun mengatakan pihaknya selalu melakukan koordinasi dengan berbagai pihak hingga para pelaku usaha.

Salah satu koordinasi yang dilakukan seperti pada komoditas beras. Dia mengatakan, bila terdapat pergerakan harga beras yang mulai meningkat, maka Kemendag akan segera berkoordinasi dengan Bulog untuk lebih insentif melakukan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) atau operasi pasar, supaya Cadangan Beras Pemerintah (CBP) digelontorkan lebih banyak.

Untuk gula, Kemendag juga melakukan koordinasi dengan para Dinas Perdagangan di setiap daerah. Bahkan Kemendag masih akan melakukan koordinasi lagi untuk memantau ketersediaan sepanjang ramadan hingga hari raya.

Baca Juga: Pertama kalinya, angka penyalahgunaan ganja di Jepang lampaui 5.000 orang

"Untuk gula kita sudah cek dan pak menteri juga sudah menginstruksikan gula yang sudah keluar PI-nya agar segera digelontorkan ke daerah-daerah yang perlu, seperti kemarin koordinasi awal 1 bulan sebelum puasa, Aceh itu perlu tambahan, karena ternyata di Aceh itu konsumsi gulanya tinggi kalau pada posisi ramadan dan hari raya," ujarnya.

Tak hanya Aceh, dia juga mengatakan Kemendag sudah meminta RNI serta perusahaan importir lain untuk menggelontorkan gula di wilayah-wilayah Timur.

Lebih lanjut, Syailendra juga menyebut bahwa Kemendag sudah mengantisipasi kebutuhan daging. Menurutnya, persiapan yang dilakukan sudah lebih dari 1 bulan lalu, dimana dilakukan koordinasi dengan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) dan BUMN untuk memastikan ketersediaan stok.

"Kalau ada kekurangan daging, kita sudah menggandeng BUMN, seperti Berdikari untuk memobilisasi sapi-sapi lokal, ke wilayah Jabodetabek dan Bandung Raya, karena kalau [ketersediaan daging] di daerah tidak ada masalah," katanya.

Pasokan daging tersebut pun masih ditambah dengan daging yang diimpor. Karenanya, dia  memperkirakan pasokan daging di Jabodetabek dan Bandung Raya akan aman selama puasa dan lebaran. Pasalnya, pihaknya sudah mempertimbangkan ketersediaan stok dengan permintaan daging yang diperkirakan akan meningkat menjelang puasa hingga hari raya.

Baca Juga: Wamendag dorong implementasi SRG untuk tingkatkan kesejahteraan petani

Syailendra pun menjamin harga daging akan terjaga mengingat pihaknya memiliki data yang detail terkait daging ini, mulai dari data sapi yang ada di kandang feedloter, berapa sapi yang siap dipotong, di RPH mana saja daging tersebut akan dipotong, dan lainnya. "Kalau ada gejolak, kita lihat dimana yang nyangkut, karena datanya sudah kita pegang," ujarnya.

Tak hanya gula dan daging impor yang diklaim aman, Syailendra pun memastikan berbagai bahan pangan yang diimpor dalam kondisi aman dan pasokannya sudah dipenuhi.

Untuk bawang putih misalnya, dia memastikan bahwa pasokan bawang putih sudah masuk dalam jumlah besar. Dia juga mengatakan pihaknya sudah mengantongi daftar para importir hingga distributornya. Menurutnya, bila terjadi penumpukan/penimbunan barang maka pelaku akan dikenakan sanksi.

Syailendra pun memastikan bahwa berbagai bahan pangan lain aman seperti telur, daging ayam hingga cabai. Dia juga menyebut bahwa harga cabai rawit sudah cenderung menurun dari sebelumnya.

Untuk menjaga pasokan dan harga ini pun, Syailendra mengatakan Kemendag tak bekerja sendiri tetapi juga bekerjasama dengan Kementan mulai dari Ditjen PKH, Ditjen Hortikultura, Ditjen Perkebunan hingga ke Badan Ketahanan Pangan (BKP).

Selanjutnya: Pedagang pasar sebut harga beberapa bahan pangan bergerak naik menjelang puasa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×