kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.589.000   13.000   0,50%
  • USD/IDR 16.770   -8,00   -0,05%
  • IDX 8.538   -46,87   -0,55%
  • KOMPAS100 1.181   -4,39   -0,37%
  • LQ45 845   -3,52   -0,41%
  • ISSI 305   -2,17   -0,71%
  • IDX30 436   -0,64   -0,15%
  • IDXHIDIV20 511   0,73   0,14%
  • IDX80 132   -0,80   -0,61%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 140   0,34   0,25%

Kemendag Rampungkan 5 Perjanjian Dagang, Dorong Ekspor Indonesia


Jumat, 26 Desember 2025 / 17:47 WIB
Kemendag Rampungkan 5 Perjanjian Dagang, Dorong Ekspor Indonesia
ILUSTRASI. Neraca perdagangan Indonesia surplus 66 bulan berturut-turut (ANTARA FOTO/SULTHONY HASANUDDIN)


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah terus memperluas kerja sama dagang untuk mendorong ekspor nasional.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat saat ini terdapat 20 perjanjian perdagangan internasional yang telah berlaku, sementara 19 lainnya masih dalam proses penyelesaian.

Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan, sepanjang tahun ini Indonesia berhasil merampungkan lima perundingan dagang penting. 

Salah satunya dengan Eurasian Economic Union (EAEU). Meski secara formal belum ditandatangani, substansi kesepakatan telah disetujui di Bali.

Baca Juga: AS Minta Akses Mineral Kritis RI, Ekonom: Sepadan Bila Imbal Balik Nyata

“Kita telah menyelesaikan lima perundingan dagang tahun ini,” ujar Budi dalam agenda persiapan peninjauan WFA di Pondok Indah Mall (PIM), Jumat (26/12/2025).

Selain EAEU, perundingan Indonesia–Tunisia juga tuntas dan ditargetkan penandatangannya dilakukan di Indonesia pada Januari 2026. Sementara perjanjian Indonesia–Peru sudah ditandatangani pada Agustus 2025 lalu.

Lebih lanjut, pada 21 Desember 2025 di Saint Petersburg, pemerintah resmi menandatangani Indonesia–EAEU Free Trade Agreement (IAEU FTA), yang turut disaksikan lima kepala negara anggota EAEU termasuk Presiden Rusia.

Menurut Budi, langkah berikutnya adalah mempercepat implementasi agar kerja sama tersebut cepat memberikan manfaat bagi pelaku usaha dalam negeri. 

Baca Juga: Hasil Negosiasi Airlangga: AS Minta Akses Mineral Kritis Indonesia

Untuk itu, pemerintah bersama negara mitra sepakat membentuk business council, seperti Indonesia–EAEU Business Council, guna memperkuat komunikasi antar pelaku usaha.

“Semua persiapan sudah dilakukan meskipun perjanjian belum sepenuhnya diimplementasikan. Masing-masing pihak sudah mulai mencari mitra usaha,” ucapnya.

Kemendag juga menyiapkan business forum yang akan dimulai secara daring. Forum tersebut akan melibatkan negara-negara EAEU dan Uni Eropa dengan dukungan APINDO dan KADIN. 

Pemanfaatan perwakilan perdagangan serta Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di Eropa turut dimaksimalkan, mengingat dari 27 negara anggota Uni Eropa, Indonesia memiliki 12 perwakilan aktif.

Baca Juga: Hampir Final, Perjanjian Tarif RI–AS Siap Diteken Prabowo–Trump Januari 2026

Budi menegaskan pemerintah tidak ingin menunggu proses ratifikasi rampung untuk mulai bergerak. Upaya mempercepat konektivitas bisnis diyakini dapat membuka peluang ekspor lebih cepat.

“Proses perjanjian sudah selesai dan tinggal menunggu ratifikasi serta implementasi. Namun, kita sudah mulai bekerja melalui pembentukan business council dan penyelenggaraan business forum,” kata Budi menegaskan.

Selanjutnya: Dana Kelolaan Bank Kustodian BCA tembus Rp 510 triliun hingga November 2025

Menarik Dibaca: Film Agak Laen: Menyala Pantiku! Lampaui Jumlah Penonton Film Agak Laen Pertama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×