kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemendag dorong pariwisata dan perdagangan bersinergi untuk dongkrak ekonomi


Kamis, 01 Oktober 2020 / 15:50 WIB
Kemendag dorong pariwisata dan perdagangan bersinergi untuk dongkrak ekonomi


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah berupaya menggalakkan sinergi antara pariwisata dan sistem perdagangan yang baik. Pasalnya, pariwisata merupakan salah satu penopang ekonomi Indonesia.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menyatakan hal itu dalam rilis usai mengikuti acara Indonesia Care yang diluncurkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Acara yang berlangsung di Lagoi, Bintan itu menggaungkan penerapan protocol kesehatan dalam penyelenggaraan wisata.

Keunggulan pariwisata mempunyai sampai trickle down yang lebih optimal. Itu karena masyarakat sekitar bisa ikut mendapatkan manfaat dari perdagangan baik barang maupun jasa. Karena itu, Kemendag menurut Wamen Jerry mendukung upaya wisata yang sejalan dengan protokol kesehatan.

“Kalau pariwisata maju, tentu perdagangan baik pada level masyarakat maupun di level yang lebih luas. Karena itu kita dukung upaya Kemenparekraf untuk menjalankan pariwisata dengan mode sesuai konteks pandemi. Ini bentuk sinergi antar kementerian dalam kabinet Indonesia maju sesuai dengan visi Presiden.” Kata Wamendag dalam keterangannya, Kamis (1/10).

Baca Juga: Kelangsungan pasokan bahan baku ekspor kertas daur ulang jadi perhatian pemerintah

Jerry menilai bahwa pariwisata menghasilkan aliran ekonomi yang baik bagi daerah tujuan wisata dan sekitarnya. Untuk memaksimalkan itu, perdagangan di daerah tujuan wisata juga harus dioptimalkan.

Dalam konteks kawasan berikat seperti di Lagoi, Bintan, perdagangan ditujukan untuk bukan hanya menyediakan kebutuhan wisatawan tetapi juga memaksimalkan dampak bagi pendapatan asli daerah. Ini bisa dilakukan dengan membuat sistem suplai yang melibatkan petani, peternak dan pelaku ekonomi sekitar.

Jerry melihat, kekhasan sebuah daerah adalah salah satu nilai yang dicari wisatawan. Hal ini bukan hanya tercermin dari bangunan atau acara-acara seni, tetapi juga dalam perdagangan. Barang dan jasa, beserta pernak-perniknya, juga merupakan bentuk kekhasan tersendiri.

“Jadi, kekhasan itu kan soal budaya. Dan budaya itu cara hidup dari sebuah masyarakat yang terus dilestarikan. Itu tercermin di makanan, barang-barang bahkan dalam pelayanan. Nah, kekhasan masyarakat sekitar itulah yang bisa kita jual karena menjadi daya tarik wisatawan.” Kata Jerry.

Baca Juga: Wamendag tekankan inovasi produk untuk tingkatkan ekspor

Menurut Jerry, kekhasan budaya dalam pariwisata ini memang tidak berkaitan langsung dengan perdagangan internasional. Tetapi semakin besar permintaan wisatawan akan barang dan jasa yang khas dari sebuah daerah tentu akan meningkatkan kemandirian daerah tersebut sekaligus berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, sinergi yang baik antara kemenparekraf, kemendag dan pemerintah daerah perlu dioptimalkan.

Wamendagmendampingi Mendag Agus Suparmanto dalam Rapat Koordinasi Pimpinan (Rakorpim) Kementerian dan Lembaga yang dikoordinasikan oleh Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Dalam acara tersebut, para pimpinan kementerian dan lembaga bukan hanya melakukan rapat tetapi juga melihat langsung ekonomi di daerah yang terkena pandemi.

Jerry mengerahkan timnya untuk merekam potensi dan masalah perdagangan di Pulau Bintan khususnya yang berkaitan dengan perdagangan luar negeri. Langkah itu ditempuh agar kementerian bisa memotret masalah-masalah yang dihadapi masyarakat. Hasil itu akan dilaporkan dan dikoordinasikan dengan Mendag.

“Kita mendapatkan beberapa gambaran masalah dalam perdagangan khususnya ekspor impor. Ada beberapa potensi, khususnya di sektor hortikultura yang bisa dimaksimalkan karena lokasi Bintan yang sangat strategis.”

Baca Juga: Anggota komisi VI DPR apresiasi penyelesaian perjanjian dagang internasional

Kementerian Perdagangan mempunyai tekad yang sama dengan kementerian lain untuk melakukan mitigasi ekonomi secara optimal agar menghindari tekanan dampak ekonomi akibat covid-19.

Wamendag menekankan bahwa perdagangan adalah kunci sekaligus indikator ekonomi baik di level makro maupun di level pelaku langsung. Oleh karena itu, menurut Wamendag perdagangan harus dipastikan tetap berlangsung dengan berbagai penyesuaian karena wabah coronavirus.

Selanjutnya: Wamendag sebut Kabupaten Bintan bisa jadi pusat pasokan sayur dan buah ke Singapura

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×